Senarai Hikayat Para Raja Bali

Senarai Hikayat Para Raja Bali
Tentara Sekutu di Bali, 24 Oktober 1946. Foto: Arsip Nasional Belanda.

Strategi yang dimainkan menuai hasil.   

Di Gianyar--karena Raja Gianyar ikut Belanda--Pemuda Pembela Negara (PPN) yang tadinya mendukung Republik Indonesia, melakukan tindakan kekerasan terhadap pemuda pejuang kemerdekaan.  

Di Jembrana, Belanda membentuk Badan Pemberantasan Pengacau (BPP) yang bertujuan menghancurkan kekuatan-kekuatan anti Belanda. 

Hal yang sama terjadi pula di Klungkung dengan dibentuknya Badan Keamanan Negara (BKN). 

Raja-raja yang lain akhirnya satu persatu ikut memihak Belanda. "Akan tetapi, Raja Badung Puri Satrya tetap berjuang membela Republik Indonesia," tulis buku Pasukan M.

Seiring kemajuan usaha-usaha Van Beuge itu, Belanda semakin memperkokoh kedudukannya. Ia memang betul-betul memahami Bali. 

Alhasil, digelarlah Konferensi Denpasar, 7-24 Desember 1946 yang melahirkan Negara Timur Raya, kemudian berganti nama jadi Negara Indonesia Timur (NIT).

Pejuang kemerdekaan Indonesia yang dipimpin I Gusti Ngurah Rai sempat merencanakan sabatose, menggagalkan konferensi tersebut. 

PADA zaman perang kemerdekaan Indonesia (1945-1949), para raja di Pulau Bali laksana baling-baling di atas bukit. Berpaling ke mana angin bertiup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News