Senator Filep: Demokrasi di Tanah Papua Masih Lemah

Senator Filep: Demokrasi di Tanah Papua Masih Lemah
Senator Papua Barat Dr. Filep Wamafma. Foto: Humas DPD RI

Hal ini, menurutnya sudah bertentangan dengan konstitusi negara yang menjamin kebebasan untuk menyampaikan pendapat. Situasi ini kemudian menjadi autokritik bagi pemerintah di era reformasi saat ini.

“Saya memandang bahwa persoalan ini tidak akan pernah selesai ketika pemerintah tidak bijak dan tidak adil dalam penanganan masalah politik di daerah. Situasi ini memunculkan pertanyaan besar bagi kita tentang kemampuan pemerintah pusat dalam mengelola persoalan politik lokal di Papua,” bebernya.

“Yang mengherankan adalah ketika lembaga-lembaga formal telah menyampaikan pandangannya kepada pemerintah yakni Menko Polhukam, Mendagri, Menteri PPN hingga kepada presiden secara langsung, namun sampai dengan saat ini kita melihat bahwa pemerintah mengesampingkan aspirasi daerah dan cenderung otoriter,” sambungnya.

Filep berharap pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini mampu menjaga harmoni, nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai demokrasi di Papua dengan sangat baik sehingga jauh dari praktik-praktik Orde Baru yang sangat otoriter.

“Hal yang sangat disayangkan saat negara kita kembali mundur ke belakang ketika berbicara soal demokrasi. Sudah semestinya nilai-nilai demokrasi berdampak signifikan khususnya di tanah Papua. Sehingga tidak ada lagi rakyat sipil harus jadi korban walaupun hanya karena menyampaikan pendapat dan gagasan,” kata alumnus Unhas Makassar ini.

“Saya pikir sudah saatnya kita mengevaluasi bersama-sama tentang persoalan ini dan sebagai Senator kami sangat sayangkan dinamika politik lokal yang diselesaikan dengan pendekatan keamanan. Saya harap ada perhatian khusus dari Presiden, Panglima TNI dan Kapolri terkait dengan situasi politik daerah dimana pihak keamanan sangat agresif dan cenderung represif yang kemudian menimbulkan situasi politik yang tidak stabil,” ujar Filep.(jpnn)

Senator Filep mengatakan demonstrasi penolakan terhadap Otsus dan pembentukan DOB terjadi di sejumlah daerah baik di Provinsi Papua maupun Papua Barat.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News