Senator Teras Desak DPR Segera Sahkan RUU Pelindungan Data Pribadi

Senator Teras Desak DPR Segera Sahkan RUU Pelindungan Data Pribadi
Senator atau Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari Dapil Kalimantan Tengah, Teras Narang. Foto: Humas DPD RI

Selain itu, masyarakat akan kehilangan privasi dan rasa aman dalam kehidupan sosial saat data pribadi diumbar secara bebas.

Sebagai informasi, sejauh ini terdapat 338,2 juta koneksi ponsel di seluruh Indonesia. Pengguna internet pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa, dari total 274,9 juta penduduk (surat kabar nasional, 26 Februari 2021).

Sedangkan pengguna sosmed mencapai 160 juta jiwa dan UMKM yang terkoneksi dengan dunia digital mencapai 26 juta. Ini merupakan konfigurasi data yang menjanjikan untuk dijaga sebagai potensi besar ekonomi digital kita yang terus bertumbuh.

Selain itu juga hingga 2030 mendatang disebut akan ada kebutuhan sekitar 9 juta digital talents untuk mendukung ekosistem ruang digital kita menjadi semakin produktif.

Sementara berdasarkan data dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), ada 5 sektor yang banyak dikeluhkan konsumen berkaitan dengan data pribadi. Di antaranya adalah perbankan, pinjaman daring atau fintech, perumahan, aplikasi belanja daring dan leasing. Tanpa adanya RUU PDP, maka Teras menilai bahwa potensi ekonomi digital tidak akan bisa dioptimalkan oleh negara.

Selain itu, dalam konteks percaturan global menurutnya arus data dengan kepercayaan serta arus data lintas negara sudah menjadi isu penting.

Dalam konteks pertukaran data antar negara ini, menjadi penting untuk adanya payung hukum yang memenuhi prinsip keadilan, keabsahan, kemanfaatan, dan keterbukaan.

“Pemerintah melalui Menkominfo sudah menyatakan bahwa perkembangan pembahasan RUU PDP ini juga menjadi perhatian negara-negara sahabat. Ini perlu jadi catatan juga,” katanya.

Senator Teras Narang mengingatkan banyak pihak memanfaatkan berbagai momentum untuk menyebarkan hoaks sambil mengambil data pribadi masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News