Sengit! Pilres Timor Leste Lanjut ke Putaran Kedua

Sengit! Pilres Timor Leste Lanjut ke Putaran Kedua
Mantan presiden Ramos Horta tidak mendapatkan suara mayoritas 50 persen dalam pilpres minggu lalu di Timor Leste. (AP: Lorenio Do Rosario Pereira)

Kemelut politik ini menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri, Taur Matan Ruak di bulan Februari 2020.

Namun dia bersedia menjadi perdana menteri sementara sampai pemerintah baru terbentuk, termasuk untuk menangani pandemi COVID dengan dana sekitar AU$250 juta.

Pemerintahannya berjalan tanpa anggaran tahunan dengan hanya menggandalkan dana bulanan yang dikeluarkan oleh tabungan negara, yang disebut Dana Petroleum.

Calon bisa mengajukan keberatan dalam masa 24 jam

Menurut Komisioner Pemilu, Odete Maria Belo, hasil pemilihan masih akan disahkan oleh pengadilan banding.

Dia mengatakan KPU mengundang para calon presiden untuk mengajukan banding dalam masa 24 jam.

Sejak merdeka dari Indonesia di tahun 2012 lewat hasil referendum yang dilakukan di tahun 1999, transisi Timor Leste ke arah demokrasi mengalami banyak masalah.

Para pemimpin negara tersebut harus juga berjuang keras menangani kemiskinan, pengangguran dan korupsi.

Perekonomiannya sangat tergantung dari pengilangan minyak lepas pantai yang hasilnya terus menurun.

Ramos Horta tidak mendapatkan suara mayoritas lebih dari 50 persen dari pesaingnya Fransisco Guterres

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News