Senin dan Jumat, Terapkan Ganjil-Genap

Senin dan Jumat, Terapkan Ganjil-Genap
Senin dan Jumat, Terapkan Ganjil-Genap

Ditambahkannya, selain menggunakan chip, untuk mendukung pelaksanaan sistem ganjil genap ini, sebaiknya STNK yang ada saat ini diganti dengan STNK elektronik. ”Kalau STNKnya sudah eletronik maka akan memudahkan pengawasan dalam penerapan sistem ganjilgenap ini,” tukasnya.

Secara optimistis, disampaikan mantan Dirlantas Polda Sumatera Utara ini, sistem ganji, genap akan menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta khususnya semisal di jalur protokol yang menerapkan sistem ini hingga mencapai 50 persen. Namun Ia mengakui akan banyak timbul pro dan kontra dari sejumlah kalangan, khususnya pemilik kendaraan roda empat jika kebijakan ini dilaksanakan.

”Tapi jika setiap pemilik kendaraan pribadi sudah merasakan manfaatnya melaju di jalur tersebut dengan cepat dan waktu yang pendek, maka pro dan kontra akan berakhir,” ujarnya yakin.

Dilanjutkannya, waktu pelaksanaan sistem ganjil genap beserta pengadaan alat sensor dan STNK elektronik masih membutuhkan waktu lama. Hal ini dikarenakan rencana tersebut masih dalam tahap wacana yang dibicarakan di tingkat informal para pemangku kebijakan.

”Sistem ini belum dibicarakan secara resmi dengan pihak Dishub DKI Jakarta dan kementerian. Tapi mereka merespon positip gagasan ini yang akan mengurangi kemacetan,” ungkapnya.

Royke pun berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah jumlang armada Busway dan mengatur usia angkutan umum agar ketika terlaksananya sistem ganjil genap itu dapat secara maksimal. ”Penambahan jumlah armada busway diperlukan untuk menampung penguna jalan yang hari itu tidak dapat mengunakan kendaraan pribadinya,” imbuhnya.

Ia memperkirakan kalau kebutuhan jumlah busway dapat mencapai dua kali lipat dari jumlah saat ini. Terkait pembatasan usia angkutan umum, dijelaskannya usia angkutan umum saat ini tidak terkontrol dan menjadi penyebab tingginya angka kecelakaan di jalan.

”Sesuai data di kami, diketahui banyak kecelakaan yang terjadi di jalan melibatkan angkutan umum atau bus kecil seperti metromini dan Kopaja. Sedangkan keinginan penumpang menaiki kendaraan yang aman dan tidak mudah mogok,” jelasnya.

UPAYA mengurai kemacetan yang teramat parah terus dilakukan. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana melakukan pembatasan mobil dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News