Senjata Kimia Syria Dipindah ke Perbatasan

Senjata Kimia Syria Dipindah ke Perbatasan
Senjata Kimia Syria Dipindah ke Perbatasan
Klarifikasi itu terutama terkait komentar perihal WMD Syria yang hanya digunakan jika terjadi agresi dari luar. "Pernyataan Kemenlu itu hanya respons atas tuduhan palsu soal WMD yang dimiliki Syria sekaligus penjelasan soal panduan garis kebijakan pertahanan pemerintahan Assad," tulis Makdissi dalam pernyataannya kemarin.

Pemerintahan Assad menuduh media salah menangkap pernyataan Makdisi dan menulis keluar dari konteks. Media juga dianggap telah menyimpulkan pernyataan Makdisi itu sebagai deklarasi Damaskus mengenai kepemilikan senjata nontradisional.

"Kemenlu menyatakan bahwa tujuan pernyataan dan konferensi pers itu bukanlah pengakuan atas kepemilikan WMD, tapi lebih kepada respon terhadap sebuah metode kampanye media yang menarget Syria. Saat ini media Barat menyiapkan opini publik bahwa Syria memiliki WMD dan komunitas internasional layak melakukan intervensi militer dengan argumen salah," papar Makdissi, seperti dikutip kantor berita milik pemerintah, Syrian Arab News Agency (SANA), kemarin.

Namun, bantahan itu direspons Israel. Seorang pejabat pertahanan Negeri Zionis tersebut berani memastikan soal kepemilikan senjata kimia dan biologi oleh rezim Assad. "Saat ini rezim Syria memang harus berjuang keras untuk mempertahankan kekuasaan. Namun, semua senjata kimia dan pemusnah masal masih di bawah kontrol penuh rezim Assad," ujar Amos Gilad, pejabat tinggi Kementerian  Pertahanan Israel, dalam wawancara dengan radio. "Yang ditakutkan, ketika rezim goyah, kontrol atas senjata-senjata tersebut juga akan ikut goyah," tambahnya.

DAMASKUS - Kekhawatiran terhadap senjata kimia dan biologi serta senjata pemusnah masal (weapon of mass destruction atau WMD) yang dimiliki Syria

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News