Senpi Rp10 Juta, Rampok Marak di Batam

Senpi Rp10 Juta, Rampok Marak di Batam
Senpi Rp10 Juta, Rampok Marak di Batam
Kapoltabes mengakui, Batam secara geografis sangat mudah dimasuki orang maupun barang secara ilegal. ''Batam mudah dimasuki, seperti orang-orang asing. Tak tertutup kemungkinan senpi juga begitu,'' kata mantan Dir Intel Polda Kepri itu.

Kasatreskrim Kompol Christian Tory mengatakan, sindikat perdagangan senpi itu diduga dikendalikan orang luar. Sebab, jenis FN yang disita polisi bukan senpi standar milik TNI maupun Polri. ''FN buatan Belgia tersebut adalah pistol kategori canggih,'' tambahnya.

Terbongkarnya kasus itu, kata Christian, bermula saat polisi mendapat informasi akan ada perampokan di Batam dengan menggunakan senpi. Setelah melakukan penelusuran, polisi akhirnya menahan dua tersangka, yakni Yusrizal dan Zulheri. Dari tangan kedua tersangka itu, polisi menyita sepucuk pistol FN. ''Pengakuan tersangka, pistol itu mau dijual kalau tak ada kegiatan lain,'' ujar Christian.

Yusrizal dan Zulheri mengakui, senpi tersebut adalah titipan Hd, yang diterima 20 menit sebelum keduanya ditangkap. ''Saya dikasih di depan Mitra Mall, disuruh jual Rp 10 juta,'' kata Yusrizal kemarin.

BATAM - Polisi menengarai senjata api (senpi) otomatis laras pendek jenis FN buatan Belgia banyak beredar di Batam. Peredaran pistol canggih tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News