Sentimen Positif AS Kerek Bursa

Sentimen Positif AS Kerek Bursa
Sentimen Positif AS Kerek Bursa

jpnn.com - JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan berhasil tembus level psikologis 4,500 sekaligus memertahankan dominasi kenaikan. Indeks menguat 33.234 poin (0.741 persen) ke level 4,519.912 dan LQ45 naik 8.12 poin (1.07 persen) ke level 763.31 pada penutupan perdagangan kemarin.

Analis Samuel Sekuritas, Rangga, dalam ulasan harian untuk perdagangan kemarin mengatakan nasib kebijakan shutdown di Amerika Serikat (AS) memang belum jelas. Akan tetapi undangan Presiden Obama kepada anggota partai Republik berbuah hasil.

"Juru bicara Republik John Boehner datang dengan proposal perpanjangan hak untuk berhutang bagi pemerintah sampai 22 November yang tadinya hanya sampai 17 Oktober. Akan tetapi hal tersebut tidak berarti shutdown akan segera berakhir," ungkapnya.
       
Di balik kesepakatan tersebut, Republik tetap menginginkan pemangkasan anggaran untuk Obamacare. Sementara di sisi lain, Obama juga berkeras hanya akan mendiskusikan soal Obamacare jika batas hutang dinaikkan dan shutdown dihentikan.
       
Selain itu, menurutnya, pasar juga bereaksi sangat positif karena kemarin pagi Dow Jones melonjak 2.18 persen mengikuti penguatan yang juga terjadi di pasar saham Eropa. "Dollar Index juga menguat semalam (kemarin) walaupun tetap bertahan di kisaran 80-an. Akan tetapi kekhawatiran atas default dan juga tapering tidak sepenuhnya sirna," ulasnya.
       
Sedikit angin segar dari AS itu disambut positif bursa di Asia yang mayoritas dibuka menguat pada perdagangan kemarin. Termasuk IHSG.

"Mata uang di Asia juga menguat serempak dipimpin oleh Rupee yang menguat 0.93 persen. Rupiah juga tidak ketinggalan untuk bergabung dalam euforia. Kurs spot menguat ke kisaran 11,148 berbarengan dengan kurs NDF. Kurs NEER, yang membandingkan rupiah dengan kurs 8 negara rekan dagang juga naik. Hal itu berarti penguatan rupiah secara rata-rata melebihi penguatan mata uang lain terhadap dollar (USD)," paparnya.
       
Sayangnya, Indeks keyakinan konsumen terhadap perekonomian Indonesia jatuh ke titik terendah dalam 1,5 tahun terakhir dari semula 107.8 di bulan Agustus menjadi 107.1 pada September 2013. Akan tetapi indeks yang masih berada di atas 100 poin itu menunjukkan secara umum konsumen masih optimistis.

"Walaupun di satu sisi hal ini menunjukkan kemajuan dalam usaha pemerintah menahan tekanan impor tapi dari sisi pertumbuhan ekonomi ini adalah suatu kemunduran," terusnya.
       
IHSG baru akan memulai perdagangan kembali pada Rabu (16/10) karena pada Senin (14/10) ikut cuti bersama menyambut hari raya Idul Adha yang dijadwalkan jatuh pada Selasa (15/10).
       
Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 145.884 kali pada volume 5,433 miliar lembar saham senilai Rp 6,273 triliun. Sebanyak 134 saham naik, sebanyak 103 saham turun, dan 114 saham stagnan. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 20,7 miliar.
       
Saham-saham naik signifikan (top gainers) di antaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.550 ke Rp 32.550, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 1.550 ke Rp 66.000, Mayora (MYOR) naik Rp 900 ke Rp 31.900, dan United Tractor (UNTR) naik Rp 500 ke Rp 18.700.
       
Saham-saham turun cukup dalam (top losers) antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 20.000 ke Rp 340.000, Nipress (NIPS) turun Rp 650 ke Rp 18.150, Lion Metal (LION) turun Rp 500 ke Rp 12.000, dan Surya Essa (ESSA) turun Rp 350 ke Rp 2.500.
       
Bursa di Asia pada penutupan perdagangan kemarin serempak menguat. Indeks Komposit Shanghai melesat 37,22 poin (1,70 persen) ke level 2.228,15. Indeks Hang Seng naik 267,02 poin (1,16 persen) ke level 23.218,32. Indeks Nikkei 225 melesat 210,03 poin (1,48 persen) ke level 14.404,74. Indeks Straits Times naik 14,93 poin (0,47 persen) ke level 3.184,84.(gen)


JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan berhasil tembus level psikologis 4,500 sekaligus memertahankan dominasi kenaikan. Indeks


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News