Sentimen Rakyat atas Kabinet Jokowi-Ma'ruf dalam Mengelola Krisis Corona

Sentimen Rakyat atas Kabinet Jokowi-Ma'ruf dalam Mengelola Krisis Corona
Presiden Joko Widodo bersama Wapres Maruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju. Foto : Ricardo/JPNN

Hasil lengkapnya, sentimen negatif terhadap Menteri Terawan lebih tinggi berbanding sentimen positif, yakni 1.493 tweets banding 360. Sementara sentimen netral 1.071 tweets.

Lonjakan sentimen negatif Terawan terjadi periode 28 Januari-28 Februari. Saat itu Terawan membuat beberapa pernyataan, antara lain bahwa kunci mencegah penularan Covid-19 adalah imunitas dan berdoa.

“Menteri Terawan mendapat sentimen negatif di Twitter, karena menyangkal ancaman virus yang ternyata berubah menjadi pandemi. Sebagai otoritas tertinggi di sektor kesehatan, sikap penyangkalan tersebut memengaruhi menteri-menteri lain seperti menteri perhubungan, menkopolhukam, menteri dalam negeri, wakil presiden, bahkan presiden sendiri. Oleh karena itu, Presiden Jokowi harus memimpin para menterinya untuk berputar arah menghadapi perkembangan terkini yang penuh dengan ketidakpastian,” ujar Grady Nagara, peneliti Next Policy, dalam keterangan resmi, Selasa (31/3).

Menurut Grady, ketika merespons krisis, seorang pemimpin harus berkomunikasi transparan kepada publik; memiliki dan mendorong arah dan tindakan jelas dan cepat; terlibat dan hadir; serta semua proses memiliki akuntabilitas.

“Menteri Nadiem Makarim, Erick Thohir, dan Sri Mulyani adalah menteri-menteri yang mendapat sentimen positif, yang diharapkan menjadi penggerak kabinet mengantisipasi krisis. Namun, mereka harus dipimpin langsung presiden,” tegasnya.

Ivan Ahda, pegiat pendidikan sekaligus founder pemimpin.id, menambahkan respons Mendikbud Nadiem Makarim perlu diapresiasi saat ini.

“Dua langkah utama Menteri Nadiem merupakan respons cepat kemendikbud menghadapi pandemi ini, yakni peniadaan ujian nasional dan pembelajaran jarak jauh. Keputusan tersebut diikuti oleh dinas pendidikan di daerah, sekolah, guru, dan murid bersama-sama orang tua,” katanya.

Kata Ivan, Nadiem dapat menjadikan krisis ini momentum percepatan transformasi digital sektor pendidikan nasional. “Karena kita tidak banyak pilihan kecuali bertransformasi ke digital, maka Nadiem Makarim adalah sosok yang pas memimpinnya.”

Sektor Ekonomi Putar Arah

Next Policy mencoba melakukan riset terkait sentimen ke para menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf, setelah 100 hari kerja terutama ketika menghadapi krisi corona di tanah air.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News