Seorang Profesor di Universitas Adelaide Diadili dalam Kasus Pelecehan Seksual Sesama Dosen

Seorang Profesor di Universitas Adelaide Diadili dalam Kasus Pelecehan Seksual Sesama Dosen
Profesor Joshua Ross dan Dr Giang Nguyen merupakan dosen matematika di University of Adelaide. (LinkedIn/Australian Research Council)

Pengacara Kerry Clark SC yang mendampingi Dr Giang mengatakan kliennya telah melaporkan tuduhan pemerkosaan yang dilakukan Profesor Ross ke polisi, namun kasusnya tidak dilanjutkan ke pengadilan.

"Saya harus menekankan bahwa bukan kasus itu yang harus kita tentukan di sini. Ini adalah kasus pelecehan seksual di bawah Undang-Undang Kesetaraan," katanya.

Kerry Clark mengatakan kasus ini berpusat pada pertanyaan apakah Profesor Ross melakukan perbuatan seksual yang "tidak diinginkan" dengan cara mengambil kesempatan terhadap kondisi Dr Giang yang sedang mabuk.

"Dia [Dr Giang Nguyen] membuat postingan blog yang tidak jelas selama periode minum-minum di Pier Hotel - yang tidak masuk akal," kata Clark.

Dia menambahkan kliennya "terjebak" di bagian hotel itu dan harus memanggil Profesor Ross untuk menyelamatkannya dan mengaku sempat mengalami periode kehilangan ingatan.

Bertindak 'bodoh tapi sepenuhnya sadar'

Pengacara Stephen Apps yang mendampingi Profesor Ross dalam persidangan itu mengatakan justru Dr Giang yang memulai ciuman di antara mereka saat keduanya berjalan pulang dari Glenelg Pier Hotel setelah pukul 2 pagi.

Apps menyebutkan adanya rekaman CCTV yang menunjukkan bahwa Dr Giang tampak stabil dan bisa berjalan sendiri tanpa bantuan sampai ke hotel Stamford Grand.

"Dia (Dr Giang) mengucapkan kata-kata yang isinya kurang-lebih bahwa dia mau datang ke kamar (Profesor Ross). Dan dia (Professor Ross) dengan bodohnya menjawab, bagus," kata Apps.

Seorang dosen Universitas Adelaide mengatakan dirinya merasa shock beberapa hari setelah seorang profesor yang dia hormati diduga melecehkannya secara seksual di sebuah hotel pada tahun 2019

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News