Seorang Ustaz di Samarinda Meninggal Dunia Setelah Dianiaya, Pelakunya Tak Disangka
"Sekitar setengah jam kami lakukan penyelidikan, mengarah kedua pelaku ini. Keduanya langsung kami tahan," ungkap Ipda Bambang.
Dari keterangan yang dihimpun penyidik, kedua pelaku ini mengaku tega menganiaya korban karena sakit hati.
Handphone milik mereka disita korban saat jam pelajaran, sehari sebelum kejadian.
"Penganiayaan karena kedua pelaku ini sakit hati, korban menyita ponsel pelaku yang digunakan saat jam pelajaran," bebernya.
Pengeroyokan kemudian dilakukan kedua pelaku pada Rabu sekitar pukul 05.30 WITA seusai korban baru selesai menunaikan salat subuh.
Kedua pelaku yang mendatangi korban awalnya bertujuan hanya meminta kembali handphone yang disita.
Namun, korban saat itu tak ingin mengembalikan ponsel kedua santrinya itu, dengan alasan bahwa AA dan HR nantinya akan kembali mengulangi perbuatannya.
"Pelaku akhirnya kesal dan langsung mengeroyok korban menggunakan kayu balok," ungkap Ipda Bambang
Seorang ustaz di Samarindsa meninggal dunia karena luka berat yang dialami setelah dianiaya, pelakunya sudah ditangkap
- Polisi Menggagalkan Penyelundupan Puluhan PMI di Badau Perbatasan RI - Malaysia
- Polisi Temukan Luka di Kepala Brigadir RA yang Tewas di Mampang
- 2 Pria Merampas Mobil dan Menikam Sopir Taksi Online, Terancam Lama di Penjara
- Dua Bule Amerika Aniaya Pecalang di Bali
- Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Mampang, Ini Penjelasan Kombes Ade Rahmat
- Chandrika Chika Cs Bakal Menjalani Rehabilitasi di Lido