Sepak Bola Indonesia Belum Bisa Jadi Industri
Minggu, 27 Januari 2013 – 17:51 WIB

Sepak Bola Indonesia Belum Bisa Jadi Industri
JAKARTA - Sepak bola sebagai olahraga terpopuler di Indonesia setiap tahunnya menghasilkan perputaran uang yang sangat besar. Jika disimulasikan, setiap musim sekitar Rp 1 triliun - Rp 1,5 triliun uang berputar dalam kompetisi sepak bola di tanah air. Dana memutar kompetisi, sekitar Rp 150 miliar semusim. Kemudian dana lain menyangkut sponsor, televisi, iklan, merchandise dll, bisa mencapai Rp 500 milar lebih semusim."Belum perputaran uang dari suporter, serta berbagai pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan kompetisi dalam satu musim," tuturnya.
CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono, menyebut potensi besar itu diperkirakan dari pengalamannya selama mengurusi kompetisi Indonesia Super League (ISL). "Uang yang berputar cukup besar. Kalau disimulasikan, bisa mencapai Rp 1 triliun sampai 1,5 triliun setiap tahunnya," tutur Joko.
Baca Juga:
Perputaran itu diperkirakan dari besarnya dana tiap klub. Untuk ISL saja, tiap klub rata-rata menghabiskan Rp 20-30 miliar semusim, bahkan ada yang lebih. Itu sudah sekitar Rp 500 milar sendiri , belum termasuk klub-klub Divisi Utama.
Baca Juga:
JAKARTA - Sepak bola sebagai olahraga terpopuler di Indonesia setiap tahunnya menghasilkan perputaran uang yang sangat besar. Jika disimulasikan,
BERITA TERKAIT
- Nasib Persib Ditentukan Laga Persik vs Persebaya, Nick Kuipers Berharap pada Sang Mantan
- Dramatis! Golden State Warriors Jadi Tim Terakhir Masuk Semifinal NBA Playoffs
- Bayern Juara Bundesliga, Harry Kane Akhirnya Meraih Trofi Pertama
- Hari Ini Persib Bisa Menjadi Juara Liga 1 Tanpa Bertanding, tetapi Ada Syaratnya
- Rekor Mengerikan Seusai China Naik Podium Pertama Sudirman Cup 2025
- Persik Vs Persebaya: Paul Munster Bongkar Masalah Bajol Ijo