Sepak Bola Jepang setelah Diguncang Gempa dan Tsunami

Liga Libur Sebulan, Timnas Tetap Tampil di Copa America

Sepak Bola Jepang setelah Diguncang Gempa dan Tsunami
Suporter Vegelta Sendai. Foto: net/flickr.com
Klub J-League yang terkena dampak paling buruk adalah Vegalta Sendai yang berasal dari perfektur Miyagi dan Montedio Yamagata. Sedangkan dari divisi satu adalah Mito Hollyhock dari perfektur Ibaraki.

Nagoya Grampus dan Kashima Antlers yang sedianya tampil home di fase grup Liga Champions Asia pekan ini juga telah ditunda laganya oleh AFC. Konfederasi Sepak Bola Asia itu menganggap kondisi stadion kedua klub tidak aman karena termasuk dalam wilayah gempa. "Saya telah berbicara dengan presiden Vegalta tentang stadion mereka yang rusak berat. Ini bukan tentang latihan atau pertandingan karena yang terjadi adalah bagaimana bertahan hidup. Saya mendapat laporan apabila para pemain sudha dipulangkan oleh klub masing-masing, termasuk pemain asing," jelas Ohigasi.

Meski menuda kompetisi sebulan, Ohigasi belum memastikan apakah J-League sudah pasti bergulir lagi setelah itu. "Laga setelah penundaan masih mengambang karena kami masih harus menyusun dengan cermat lagi jadwal kompetisi yang baru," jelasnya.

Penyusunan jadwal kompetisi yang baru juga harus menyelaraskan dengan agenda timnas Jepang. Berbeda dengan liga, Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) belum membatalkan agenda Samurai Biru - sebutan timnas Jepang - sejauh ini. Di antaranya dua agenda uji coba di akhir bulan, masing-masing menghadapi Montenegro di Shizuoka (25/3) dan Selandia Baru di Tokyo (29/3).

Gempa dan tsunami pekan lalu (11/3) ikut membawa dampak signifikan bagi aktivitas sepak bola Jepang. Bagaimana otoritas sepak bola di Negeri Matahari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News