Sepanjang Rabu Perdagangan Rupiah 'Melempem', Simak Prediksi Analis untuk Esok Hari

"Para ahli wabah atau dokter kemudian menyarankan agar para lansia yang sangat rentan terinfeksi masuk target prioritas," katanya.
Ibrahim mengatakan sekitar 20 persen dari masyarakat berusia 60 tahun ke atas.
Penularan pada lansia dinilai akan berpengaruh pada lonjakan perawatan di rumah sakit.
"Tapi bila mereka sudah divaksinasi, andai terjadi lonjakan mereka tak perlu sampai dirawat di rumah sakit sehingga penanganan bisa lebih rileks," katanya.
Faktor eksternal
Ibrahim menjelaskan faktor lain dari pelemahan rupiah ialah pernyataan Pejabat bank sentral Amerika Serikat atau The Fed akan terus mengawasi data ekonomi untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk mulai menyesuaikan kebijakan moneter.
"Setiap pembicaraan tentang kapan harus menyesuaikan suku bunga masih jauh," kata Presiden Bank Fed New York John Williams.
Selain itu pernyataan The Fed dalam kongres yang tidak akan menaikkan suku bunga acuan hingga ekonomi AS pulih menumbuhkan optimistis pelaku pasar. (mcr10/jpnn)
Perdagangan rupiah sore ini, Rabu (23/6) mata uang garuda ditutup melemah 30 poin dan sebelumnya sempat terperosok 40 point di level Rp 14.432 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.402 per USD.
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Rupiah Berpeluang Menguat Lagi Hari Ini, Begini Kata Analis
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Gawat, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Lagi, jadi Rp 16.911 Per USD
- Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global