Separuh Air Minum Kemasan Bermasalah

Separuh Air Minum Kemasan Bermasalah
Separuh Air Minum Kemasan Bermasalah
YLKI melakukan penelitian pada periode Maret-Mei lalu dengan mengambil sampel sejumlah merek yang beredar, baik yang mereknya terkenal maupun yang jarang terdengar. Sampel produk-produk air minuman diperoleh dari pasar tradisional, swalayan, dan juga mal-mal. Tanggal kadaluarsa produk yang diteliti juga beragam, mulai Januari 2011 sampai Oktober 2011.

Berdasar temuan tersebut, YLKI telah mengirimkan surat pemberitahuan pada sebelas perusahaan yang memiliki produk bermasalah. Hanya sembilan perusahaan yang memberi klarifikasi.

Menurut Ketua Harian YLKI Sudaryatmo, produsen umumnya menyatakan bakteri yang ditemukan tersebut berkembang setelah masa produksi selesai. "Mereka umumnya menyalahkan pada saat proses distribusi dan proses penyimpanan dan penempatan pada saat prosuk tersebut sampaik ke penjual. Penjual yang membiarkan terkena matahari pasti bakteri akan berkembang," terangnya.

BPOM mengimbau masyarakat lebih berhati-hati ketika membeli air minum dalam kemasan gelas. "Kalau airnya berbau, berwarna keruh, atau ada gumpalan di dasarnya, jangan diminum," tambah Roy. (zul/agm)


JAKARTA - Air minum dalam kemasan ternyata tidak terjamin aman untuk dikonsumsi. Berdasar penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), sebelas


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News