Sepenggal Kisah Perempuan Muda di Kampung Janda

Sepenggal Kisah Perempuan Muda di Kampung Janda
Perempuan sedih. Ilustrasi Foto: pixabay

Dia terkenang, tidak lam berselang setelah suami meninggal, dirinya melahirkan sang buah hati. 

Ia harus berjuang sendiri menuju dukun beranak (paraji) untuk melakukan persalinan. Hanya ibu dan mertua yang menemaninya saat melahirkan jagoan kecilnya itu. 

Bahkan, Erni pun sempat tak sadarkan diri beberapa menit. Beruntung, ia terbangun saat sang ibu dan mertuanya tiba. 

Banyaknya anak ditinggal mati sang ayah, menjadikan pula kampung ini dijuluki Kampung Anak Yatim. 

Banyak di antaranya ditinggal mati suami saat masih mengandung jabang bayi. Sebagian lagi ada suaminya meninggal saat istri belum lama melahirkan. Bocah-bocah itu menjadi anak yatim.

Salah satu warga, Erni (20), mengungkapkan tiap peringatan hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha maupun Tahun Baru Islam,  anak-anak di kampungnya sering diundang dalam berbagai acara keagamaan. Anak-anak yatim itu diundang hadir di acara peringatan hari besar keagamaan.

Meski di Kampung Panyarang banyak anak yatim, namun untuk urusan pendidikan selalu menjadi prioritas. Para janda itu tetap berupaya menyekolahkan anak-anaknya dengan baik.(*/b/sam/jpnn)

 


SUDAH cukup lama Kampung Panyarang, Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, mendapat julukan sebagai kampung janda Ya, ini karena hampir


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News