Seperti Apa Arus Bawah Laut yang Disebut-sebut Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402?

Seperti Apa Arus Bawah Laut yang Disebut-sebut Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402?
Citra satelit NASA berhasil merekam gelombang arus bawah laut di perairan Selat Lombok pada tahun 2016. Wilayah ini dikenal memiliki arus bawah laut yang kuat.  (NASA: Jeff Schmaltz, MODIS Land Rapid Response Team, NASA GSFC)

Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dengan 53 orang awak kemungkinan disebabkan oleh faktor arus bawah laut di perairan Laut Bali.

Pihak TNI Angkatan Laut memperkirakan arus bawah laut yang kuat atau dikenal dengan sebutan internal solitary wave sebagai faktor penyebab tenggelamnya kapal yang sedang melakukan latihan tersebut.

Kini diketahui kapal selam ini berada di dasar laut dengan kedalaman 838 meter, jauh di luar jangkauan regu penyelamat.

Pihak berwenang telah menyatakan tidak ada kemungkinan adanya awak kapal selam yang selamat.

Lantas, apa yang terjadi sehingga kapal selam ini terbelah tiga dan tenggelam?

Ada banyak teori telah mengemuka, tetapi pihak berwenang mengatakan ada bukti arus bawah laut - yang dapat menimbulkan tarikan vertikal yang kuat di bawah permukaan laut - terjadi di Laut Bali ketika kapal selam itu menghilang pada Rabu pagi pekan lalu.

Melewati perairan berbahaya

Selat Lombok antara Pulau Bali dan Pulau Lombok terkenal karena menghasilkan gelombang arus bawah laut yang intensif hampir setiap dua minggu sekali.

Badan antariksa AS NASA menyatakan kombinasi arus pasang surut yang kuat, dasar laut yang kasar dan aliran air antara dua saluran - satu dangkal dan satunya dalam - cenderung terjadi bersamaan setiap 14 hari dan menciptakan aliran pasang surut yang sangat kuat.

Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dengan 53 orang awak kemungkinan disebabkan oleh faktor arus bawah laut di perairan Laut Bali

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News