Seperti Raffles, Charles Kagum Indonesia

Seperti Raffles, Charles Kagum Indonesia
Pangeran Charles Philip Arthur berbicara di hadapan Presiden SBY di Istana Negara.
JAKARTA – Pada hari ketiga kunjungan kehormatannya di Indonesia, Pangeran Charles Philip Arthur George menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Merdeka Senin (3/11). The Prince of Wales itu juga memberikan ceramah tentang perubahan iklim dalam presidential lecture yang diikuti anggota Kabinet Indonesia Bersatu.

Dalam sambutannya, SBY menyatakan gembira mengetahui Pangeran Charles memiliki kepedulian yang kuat dalam melindungi hutan hujan tropis selama hampir 40 tahun. ’’Kita memiliki kepedulian yang sama. Penebangan hutan secara terus-menerus di negara maju pada 200 tahun terakhir membuat hutan hujan tropis kritis,’’ kata SBY.

Charles menyampaikan selamat kepada SBY yang sukses menyelenggarakan konferensi Climate Change di Bali akhir tahun lalu. UNFCCC di Bali, kata Charles, berhasil merintis jalan ke Kopenhagen pada 2009 dan melanjutkan Perjanjian Kyoto.

Charles menilai Indonesia telah optimal dalam melakukan berbagai penyelamatan hutan hujan tropis. ’’Langkah-langkah itu sangat penting dan saya gembira melihat contoh-contoh yang sedang Anda lakukan saat saya mengunjungi Hutan Hujan Tropis Harapan kemarin,’’ ujar Charles. Proyek Hutan Harapan merupakan gagasan Charles. Salah satu proyek itu dilaksanakan di Jambi.

Selain berbicara soal hutan hujan tropis, Charles sempat memuji demokrasi di Indonesia. Pria yang akan berusia 60 tahun pada 14 November nanti itu merasa kagum atas perubahan di Indonesia yang kini menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

’’Waktu berjalan begitu cepat. Ternyata, 19 tahun sudah berlalu sejak saya mengunjungi negara Anda. Saya telah melihat perubahan yang luar biasa yang telah terjadi selama 60 tahun sejak kemerdekaan,’’ ungkapnya.

Indonesia, kata Charles, selalu membuat warga Inggris kagum. Mulai tokoh negarawan Sir Stamford Raffles tiba di Indonesia kali pertama pada 1811. Raffles, ujar Charles, sangat banyak belajar sejarah serta adat-istiadat Jawa dan menjadi seorang pakar yang hebat. ’’Saya sendiri bukan seorang pakar apa pun. Tapi, Indonesia memengaruhi hal-hal yang saya bicarakan,’’ paparnya.

Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal menambahkan, Charles dan SBY juga membahas hubungan bilateral Indonesia-Inggris. Termasuk, perkembangan UK Advisory Group, yaitu kelompok tokoh-tokoh Islam Indonesia dan tokoh-tokoh Islam Inggris, untuk bertukar pikiran mengenai cara-cara terbaik mempromosikan Islam modern serta hubungan Islam dengan Barat.

JAKARTA – Pada hari ketiga kunjungan kehormatannya di Indonesia, Pangeran Charles Philip Arthur George menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News