Sepertinya Golkar Bakal Jadi Penyanyi Latar Saja di Pilpres

Sepertinya Golkar Bakal Jadi Penyanyi Latar Saja di Pilpres
Bendera Golkar. Foto: Ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa memperkirakan Partai Golkar pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 tak akan bisa mengusung pasangan calon dari kader sendiri. Menurut Ardian, Golkar tak memiliki kader yang bisa memikat pemilih.

Dalam analisis Ardian, pergantian ketua umum Golkar dari Setya Novanto ke Airlangga Hartarto tak akan berpengaruh signifikan bagi partai berlambang beringin hitam itu. "Bahkan Partai Golkar terancam tidak memiliki tokoh untuk kaliber sekelas wakil presiden sekali pun," ujar Ardian dalam konfrensi pers ‎di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Kamis (14/12).

Pernyataan Ardian juga merujuk pada survei LSI terkini. Ada lima figur calon presiden dan calon wakil presiden yang muncul, namun tak ada yang dari Golkar.

Lima nama itu adalah Joko Widodo dari PDIP dengan elektabilitas 38,4 persen, Prabowo Subianto dari Gerindra dengan elektabilitas 24,6 persen, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (7,5 persen), Gubernur DKI Anies Baswedan (4,9 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (3,2 persen).

"Jadi sebagai partai pemenang pemilu kedua dalam pemilu terakhir 2014, partai ini gagal melahirkan satu tokoh pun," katanya.

Oleh sebab itu, Golkar pada Pilpres 2019 nanti menjadi pelengkap saja. Sebab, partai penghuni posisi runner up berdasar hasil Pemilu 2014 itu miskin kader yang potensial.

"Jadi Golkar ini terancam hanya menjadi penyanyi latar untuk pilpres 2019," pungkasnya.

Sekadar informasi, LSI menggelar survei pada tanggal 1-14 November 2017 di seluruh Indonesia. Survei itu menjangkau 1.200 responden melalui wawancara tatap muka.(ce1/gwn/JPC)


Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ardian Sopa memperkirakan Partai Golkar pada Pilpres 2019 tak akan bisa mengusung pasangan calon dari kader sendiri.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News