Sepertinya Jokowi Main Dua Kaki di Pilgub Tiga Provinsi Ini

Sepertinya Jokowi Main Dua Kaki di Pilgub Tiga Provinsi Ini
Ketua DPP PAN Yandri Susanto dalam diskusi bertema 'Berebut Kuasa di Tanah Jawa' yang digelar di Jakarta, Kamis (11/1). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menduga Presiden Joko Widodo bermain dua kaki pada Pilkada 2018. Yandri menuturkan, pola permainan Jokowi -panggilan Joko Widodo- cukup kentara pada pemilihan gubernur (pilgub) di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menurut Yandri, presiden yang juga kader PDI Perjuangan itu tentu tak ingin jagonya keok seperti halnya saat Pilgub DKI dan Banten pada 2017. Terlebih wilayah Jabar, Jateng dan Jatim punya makna strategis bagi Pemilu 2019.

"Jadi Pilkada di 171 daerah khususnya gubernur, Pak Jokowi tidak lagi memperlakukan seperti Banten dan DKI. Dia mulai pasang banyak kaki, main dua kaki istilahnya. Kalau jago utama tidak menang, masih ada yang lain," ucap Yandri dalam diskusi bertajuk Berebut Kuasa di Tanah Jawa yang diadakan Voxpol Center di Bumbu Desa Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (11/1).

Sejumlah politikus dari partai lain juga hadir pada diskusi itu. Antara lain Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira, Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo.

Yandri menambahkan, strategi Jokowi bermain dua kaki pada pemilihan gubernur dilakukan dengan menyebar partai politik pendukung pemerintahannya untuk berhadapan di pilkada. Misalnya, untuk Pilgub Jabar, partai-partai pendukung pemerintahan Jokowi seperti NasDem, PDIP, Golkar dan PPP justru saling berkompetisi mengusung calon sendiri-sendiri.

PDIP di Jabar mengusung duet TB Hasanuddin-Anton Charliyan. Sedangkan NasDem dan PPP mengusung duet Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.

Golkar juga punya pasangan calon sendiri. Dengan menggandeng Partai Demokrat, partai berlambang beringin hitam itu mengusung duet Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Sedangkan di Jateng, PDIP berkoalisi dengan NasDem, PPP, Partai Demokrat dan Golkar untuk mengusung duet Ganjar Pranowo-Taj Yasin. Kompetitornya adalah duet Sudirman Said-Ida Fauziah yang didukung koalisi Gerindra, PKB, PAN dan PKS.

Ketua DPP PAN Yandri Susanto menduga Presiden Joko Widodo bermain dua kaki pada Pilkada 2018 demi memuluskan langkahnya untuk terpilih lagi pada Pilpres 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News