Sepertinya Revolusi Akhlak Cuma Kedok Politik Habib Rizieq, Mau Tahu Indikasinya?

Sepertinya Revolusi Akhlak Cuma Kedok Politik Habib Rizieq, Mau Tahu Indikasinya?
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat tiba di Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (SUDRA) Fadhli Harahab mengkritisi revolusi akhlak yang digagas Habib Rizieq Shihab.

Fadhli menilai konsep revolusi akhlak yang digaungkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu tak jelas karena kesan yang muncul justru untuk kamuflasi politik.

"Revolusi akhlak enggak jelas. Saya duga ini hanya manuver politik. Konsepnya seperti apa kan tak ada. Jangan-jangan cuma keceplosan omong revolusi akhlak biar tidak dikira mau berbuat makar," ujar Fadhli dalam keterangannya kepada awak media, Sabtu (14/11).

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu lantas membandingkan revolusi akhlak dengan revolusi mental yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Fadhli, konsep revolusi mental lebih aplikatif karena untuk merefomasi dan menyederhanakan birokrasi, mendorong akuntabilitas dan transparansi. Selain itu, revolusi mental juga mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Namun, Fadhli juga mengkritisi revolusi mental yang belakangan kurang terdengar. "Masih banyak yang perlu dibenahi karena belakangan ini mulai berkurang ghirah," katanya.

Selain itu Fadhli juga menyoroti ironi antara gagasan tentang revolusi akhlak dengan pendukung Habib Rizieq yang kerap menimbulkan kerumunan dalam jumlah besar.

Sebab, pada masa pandemi Covid-19 seharusnya tidak membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa.

Gagasan Habib rizieq Shihab tentang revolusi akhlak mendapat kritikan karena konsepnya dianggap tak jelas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News