Serangan Balik, TikTok Gugat Donald Trump dan Menteri Perdagangan Amerika

Menurut perusahaan itu, pada Juni 2020, jumlah total pengguna aktif bulanan TikTok di negara itu melonjak menjadi 91.937.040, dan berdasarkan penggunaan kuartalan, 100 juta warga Amerika menggunakan aplikasi tersebut untuk mengekspresikan diri dan saling berhubungan.
Perintah eksekutif itu dikeluarkan "untuk alasan politik alih-alih 'ancaman luar biasa dan tidak lazim' terhadap Amerika Serikat, yang sejatinya merupakan syarat bagi Presiden untuk menggunakan kewenangannya" di bawah IEEPA, kata TikTok.
Pihak penggugat, TikTok Inc. dan ByteDance Ltd., meminta keputusan deklaratif dan perintah untuk membatalkan serta melarang perintah eksekutif Trump tersebut dan peraturan implementasi lainnya yang akan dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS.
"Perintah eksekutif Presiden ini bersifat inkonstitusional dan ultra vires(di luar kuasa), dan harus dilarang," demikian bunyi dokumen itu. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Perusahaan jejaring sosial berbagi video, TikTok, pada Senin (24/8) mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Trump
Redaktur & Reporter : Adil
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Kabar Baik Rupiah Makin Menguat, Ada Harapan Baru
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump