Serangan Israel Tewaskan Pembuat Roket Hamas
Minggu, 01 Agustus 2010 – 12:12 WIB
GAZA - Pesawat-pesawat tempur Israel hari Sabtu (31/7) menembakkan rudal yang mengakibatkan tewasnya seorang komandan senior Hamas, serta melukai 11 orang lainnya. Militer Israel mengatakan, serangan itu merupakan respon atas roket yang ditembakkan dari Gaza ke kota pesisir Israel, Ashkelon, pada hari Jumat (30/7) lalu. Meski mengakibatkan kerusakan di wilayah Israel, namun serangan roket itu menyebabkan adanya korban. Kekerasan lintas perbatasan muncul setelah minggu-minggu yang relatif tenang. Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik. Jurubicara Hamas mengatakan kelompoknya akan membalas pembunuhan Batran. "Hamas tidak akan tinggal diam atas darah para martirnya," kata Hamad al-Rakab. "Israel tengah membuka gerbang api. Pertumpahan darah ini akan memicu kemarahan dan kebencian," kata al-Rakab.
Pemimpin Hamas mengatakan, anggota mereka yang terbunuh adalah Issa Batran, 42 tahun, seorang komandan sayap militer di pusat Gaza sekaligus pembuat roket. Sebelumnya, Batran berhasil selamat dari beberapa upaya pembunuhan yang dilakukan Israel. Istri dan lima anak-anak Batran tewas saat Perang Israel yang berlangsung selama tiga minggu di Gaza yang berakhir pada bulan Januari 2009.
Baca Juga:
Pada hari yang sama, sekitar 3.000 loyalis Hamas berbaris dalam prosesi pemakaman Batran, menembakan senapan, melambaikan spanduk hijau kelompok tersebut dan bendera Palestina. Batran dikuburkan di samping kuburan istri dan anak-anaknya.
Baca Juga:
GAZA - Pesawat-pesawat tempur Israel hari Sabtu (31/7) menembakkan rudal yang mengakibatkan tewasnya seorang komandan senior Hamas, serta melukai
BERITA TERKAIT
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023