Serangan Udara Salah Sasaran, 11 Tentara Filipina Tewas

Serangan Udara Salah Sasaran, 11 Tentara Filipina Tewas
Tentara Filipina. Ilustrasi Foto: AFP

jpnn.com - Keluarga Pastor Teresito Suganob bahagia sekaligus sedih menyaksikan video yang dirilis kelompok militan Maute Selasa (30/5).

Bahagia karena, setelah sekian lama tanpa kabar, mereka bisa tahu bahwa Suganob masih hidup. Tetapi, mereka juga sedih karena, selain video tersebut, mereka tidak tahu bagaimana nasibnya dan belasan jemaatnya yang disandera Maute sejak hari pertama konflik pada Selasa (23/5).

’’Video itu bisa diambil pekan lalu atau awal konflik ini pecah. Kami tidak tahu bagaimana kondisinya sekarang,’’ ujar Rufino Larozza, kepala Desa Maite Grande, Lambunao, Kota Iloilo, yang juga paman Suganob.

Larozza yakin pria dalam video tersebut benar-benar Suganob. Dia berharap agar keponakannya tersebut bisa segera dibebaskan.

Sebagai seorang mantan prajurit, Larozza memahami mengapa Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak akan memenuhi permintaan Suganob agar operasi militer di Marawi dihentikan demi keselamatan sandera. Sebab, memenuhi permintaan Maute itu sama saja dengan mengaku kalah dan bakal merusak mental para prajurit yang sudah ditugaskan.

Penduduk Marawi di pengungsian juga tidak kalah cemas seperti halnya Larozza. Mereka pergi tanpa membawa harta benda dan kini terkatung-katung di kamp pengungsian Kota Iligan.

Sangat mungkin rumah mereka telah dijarah atau bahkan hancur dibom militer Filipina (AFP) dari udara.

Hingga kemarin (1/6), masih banyak penduduk yang berusaha melarikan diri dari Marawi. Anggota Moro Islamic Liberation Front (MILF) membantu proses evakuasi dengan mengamankan wilayah yang bakal dilalui warga Marawi.

Keluarga Pastor Teresito Suganob bahagia sekaligus sedih menyaksikan video yang dirilis kelompok militan Maute Selasa (30/5).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News