Serangan Udara Salah Sasaran, 11 Tentara Filipina Tewas

Serangan Udara Salah Sasaran, 11 Tentara Filipina Tewas
Tentara Filipina. Ilustrasi Foto: AFP

Penduduk memang tidak bisa berharap banyak bahwa kota mereka bakal baik-baik saja. Meski AFP mengklaim telah menguasai 90 persen Marawi, rupanya pertempuran tidak akan berakhir dalam waktu dekat.

Medan yang sulit dan prajurit yang kurang terlatih menjadi halangan. Jangankan menambah daftar panjang militan Maute yang dilumpuhkan, pasukan AFP yang ditugasi menyerang dari udara malah membunuh rekan sendiri.

Setidaknya 11 orang prajurit militer Filipina tewas dan 8 lainnya luka-luka gara-gara salah sasaran yang terjadi Rabu (31/5).

’’Pasti ada kesalahan yang terjadi, entah yang mengarahkan di lapangan atau pilotnya,’’ terang Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana.

Total tercatat 38 prajurit AFP dan 120 militan tewas dalam konflik di Marawi. Rencananya, serangan udara dihentikan sementara dan berfokus kepada serangan di darat.

Menhan ke-36 Filipina itu menambahkan, jumlah militan di Marawi tidak seperti dugaan semula. Yaitu, hanya 40–100 orang.

Kenyataannya, ada sekitar 500 orang militan. Anggota Abu Sayyaf yang melindungi Isnilon Hapilon hanya sekitar 100 orang, 260-an anggota Maute, dan sisanya adalah para simpatisan Islamic State (IS) alias ISIS.

Sekitar 280 militan berhasil melarikan diri keluar dari ibu kota provinsi Lanao del Sur itu ketika mereka kian terpepet. Saat ini hanya ada sekitar 100 orang yang bertahan melawan pasukan AFP. (Reuters/Philstar/Inquirer/NewYorkTimes/sha/c4/any)


Keluarga Pastor Teresito Suganob bahagia sekaligus sedih menyaksikan video yang dirilis kelompok militan Maute Selasa (30/5).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News