Serapan Gabah Menyedihkan, DPR: Bulog Tak Bisa Diandalkan

Serapan Gabah Menyedihkan, DPR: Bulog Tak Bisa Diandalkan
Belum Panen, Harga Gabah dan Jagung Sudah Turun. Foto Radar Surabaya/JPNN.com

Terpisah, Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi menuturkan, untuk mengisi cadangan beras pemerintah sekaligus menjaga harga gabah tidak jatuh menjelang dan saat panen raya, pemerintah melalui Tim Sergab melalukan pembelian langsung gabah petani dilapangan.

"Serab gabah yang kami lakukan ini agar petani tidak sengsara. Kalau petani sengsara dan tidak mau menanam karena rugi, bangsa ini mau makan apa!" kata Agung seusai menginisiasi traksaksi pembelian gabah di tiga lokasi di provinsi di Nusa Tenggara Barat, Rabu (7/3).

Ketiga lokasi sergab yang dikunjungi adalah, desa Darmasari, Kec. Sikur dan desa Senyiur, kecamatan Keruak Kab. Lombok Timur, dengan harga gabah kering panen Rp. 4.300,-/kg.

Sedangkan di desa Senteluk, kecamatan Batulayar, kabupaten Lombok Barat pembelian dilakukan dengan harga Rp. 4.300,-/kg/gkp.

Agung yang juga Ketua I Pelaksana Sergab mengingatkan kepada para petani, agar kalau ada daerah-daerah yang akan melakukan panen, segera lapor ke Dandim.

Sehingga, untuk pembelian gabah dapat dilakukan dan diteruskan ke Bulog, sehingga tidak jatuh ke tangan tengkulak.

Penyerapan gabah menurut Agung, sangat penting untuk memperkuat cadangan beras pemerintah yang disimpan di gudang Bulog. “Pemerintah menargetkan, penyerapan beras 2,2 juta ton sampai Juni 2018,” katanya. (dil/jpnn)


Kinerja Bulog dalam menyerap gabah dari petani terus jadi sorotan. Bagaimana tidak, hingga Maret ini angkanya baru 98.318 ton gabah atau setara 49.159 ton beras


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News