Serapan KUR Pertanian Capai Rp 10,2 Triliun, Jatim Tertinggi

Serapan KUR Pertanian Capai Rp 10,2 Triliun, Jatim Tertinggi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (depan). Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkap bahwa serapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah mencapai Rp 10,2 triliun.

Serapan KUR yang dikhususkan untuk sektor pertanian ini terhitung hingga 20 Maret 2020. Serapan KUR tertinggi terjadi di Jawa Timur (Jatim) yang mencapai Rp 2,4 triliun.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, Kementan diamanahkan untuk menyalurkan dana KUR sebesar Rp 50 triliun pada 2020. Dana ini untuk petani dalam mengembangkan budidaya komoditas pertanian, tanaman hortikultura, maupun perkebunan.

"Petani wilayah Jawa Timur yang paling antusias memanfaatkan fasilitas KUR ini. Dana KUR itu bunganya enam persen jauh lebih rendahnya dibandingkan bunga kredit sebelumnya," kata Sarwo Edhy, Sabtu (21/3).

Dari total Rp 10,2 triliun ini, tersalurkan untuk berbagai sektor. Di antaranya tanaman pangan Rp 2,9 triliun, perkebunan Rp 3,1 triliun, hortikultura Rp 1,2 triliun, peternakan Rp 2 triliun, jasa pertanian Rp 183 miliar, kombinasi pertanian Rp 552 miliar, dan tanaman hias Rp 16 miliar.

"Penyerapan KUR pertanian masih didominasi sektor hulu. Kedepan kami akan mendorong juga pemanfaatan KUR di sektor hilir. Seperti untuk pembelian alat pertanian," ungkap Sarwo Edhy.

Sektor hulu, kata Sarwo Edhy, selama ini dianggap lebih mudah diakses karena tidak memerlukan agunan. Padahal KUR dengan plafon besar pun sebenarnya akan mudah diakses jika digunakan untuk pembelian alat.

"Plafon Rp 500 juta ke atas pun bisa diakses. Soalnya ada agunannya berupa alat pertanian yang dibeli. Selain itu bunganya tetap hanya enam persen," kata Sarwo Edhy.

Menteri Syahrul Yasin Limpo meminta agar KUR lebih cepat terserap, agar sektor pertanian ikut memperkuat ekonomi nasional di masa pandemi corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News