Serapan Tembakau oleh Pabrikan Menurun Tajam
Jumat, 06 Januari 2017 – 10:44 WIB
Ketua Paguyuban Mitra Pelinting Sigaret Kretek Indonesia (MPSI) Djoko Wahyudi menyatakan, selama ini, produksi tembakau lokal mayoritas digunakan memenuhi kebutuhan produksi SKT (sigaret keretek tangan).
Sementara itu, sigaret keretek mesin (SKM) 75 persen menggunakan tembakau impor.
”Ini dipengaruhi taste dan beberapa jenis tembakau untuk SKM memang tidak bisa ditemukan di Indonesia. Dalam satu batang rokok saja, bisa ada campuran 15 jenis tembakau,” terang Djoko.
Dia menambahkan, takaran penggunaan tembakau untuk satu batang SKT sama dengan tiga batang SKM.
Padahal, produksi SKT dari mitra pelinting sigaret pada 2016 menurun 30 persen sehingga berdampak pada penurunan kebutuhan tembakau. (vir/ken/c20/sof)
JPNN.com – Penyerapan tembakau oleh pabrikan rokok menurun tajam pada 2016 lalu, yakni hanya 50,4 juta ton.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Perusahaan Ini
- Viral Remaja di Klaten Sakit Karena Rokok dan Vape, Dokter Bilang Begini
- Bea Cukai Koordinasi dengan Pemda Upayakan Dampak Dana Bagi Hasil CHT Lebih Terukur
- Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga
- Pemerintah RI Diharapkan Bisa Memaksimalkan Produk Tembakau Alternatif