Sering Diejek, Siswa Kelas V SD Gantung Diri

Sering Diejek, Siswa Kelas V SD Gantung Diri
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Dengan cepat ia menurunkan tubuh anaknya itu, sambil berteriak minta tolong. Tetangga pun berdatangan.

Mereka sempat mengevakuasi Nathan ke puskesmas, namun nyawanya tak tertolong. “Saat itu tubuh Nathan masih hangat. Belum mengeras. Tim medis mengatakan Nathan belum lama meninggal. Kasihan Fivi. Dia menangis histeris. Bahkan beberapa kali jatuh ke lantai. Fivi hanya terus menangis dan memeluk anaknya,” kata Sonny.

Sonny menceritakan, Fivi dan Nathan hanya tinggal berdua di rumah berdinding kayu dan beratap daun kelapa.

Dia juga membenarkan Nathan sejak umur setahun sudah ditinggalkan ibunya. Selama itu pula, Fivi mengurus sendiri anaknya itu.

“Kehidupan sehari-hari mereka sangat baik. Tidak ada terdengar kekerasan dilakukan Fivi kepada Nathan. Kami bersama dengan bekerja menambal ban. Dia ini orangnya baik. Dan ia sangat menyayangi anaknya," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kelas V SDN 1 Imandi Masye Meike Aring menuturkan, Selasa (6/2) lalu adalah hari terakhir Nathan masuk sekolah.

“Saat itu Nathan tak seperti biasanya. Ia ke sekolah hanya menggunakan kaus hitam dan celana merah. Sementara kami membolehkan siswa pakai kaus hanya saat akhir pekan,” ceritanya.

Dia kemudian bertanya pada Nathan kenapa pakai kaus. “Katanya kemejanya kotor. Pada Senin sebelumnya, saya lihat dia pakai kemeja yang sudah lusuh. Kemarin di kelas masih kumpul sama teman-temannya saat jam istirahat," katanya.

Bocah kelas V SD yang masih berusia 12 tahun ini mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan tali rafia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News