Seriusi Pengelolaan Danau untuk Memperbanyak Destinasi Wisata

Seriusi Pengelolaan Danau untuk Memperbanyak Destinasi Wisata
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat menjadi pembicara lokakarya nasional bertajuk Pengelolaan Danau Berkelanjutan: Sinergi Program dan Peran para Pemangku Kepentingan di Jakarta pada 9-10 Mei. Foto: Kemenpar

Ketiga, membangun koordinasi antarpemangku kepentingan untuk mewujudkan keseimbangan aspek ekologi dan ekonomi dalam mendukung pembangunan nasional dan daerah.

Arief mengatakan, danau memiliki peran penting untuk perekonomian warga. “Danau sebagai suatu destinasi wisata alam (nature) perlu dijaga dengan baik. Karena, semakin dilestarikan semakin menyejahterakan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Arief membahas solusi kebijakan terkait pengelolaan danau yang meliputi sisi perencanaan, kelembagaan, hingga regulasi.

Kesempatan Indonesia memaksimalkan danau untuk mendongkrak perekonomian melalui pariwisata terbuka sangat lebar. Sebab, Indonesia memiliki 840 danau dengan total luas mencapai 7.103 kilometer persegi.

Danau berfungsi sebagai sumber daya produktif, baik sebagai sumber air (baku) maupun untuk pemenuhan kebutuhan sosial dan ekonomi lainnya. Saat ini, pemanfaatan ekosistem danau di Indonesia semakin meningkat. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan kegiatan ekonomi yang semakin berkembang.

Namun, mengelola danau bukan tanpa kendala. Belum maksimalnya sinergi pengelolaan danau antarinstansi, antarprogram, serta antarpemangku kepentingan menambah kompleksitas permasalahan

“Untuk itu, dalam pengelolaan danau haruslah single management. Sama dengan Badan Otorita Pariwisata (BOP) yang single management, agar kewenangannya jelas dan bisa tegas l,” kata menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur tersebut.

Secara khusus, Arief membahas tentang Danau Toba di Sumatera Utara. Kemenpar memang sudah menjadikan Danau Toba sebagai satu dari sepuluh Bali Baru.

Menteri Pariwisata Arief Yahya kembali menekankan pentingnya pengelolaan danau untuk meningkatkan perekonomian warga melalui pariwisata. Dia melihat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News