Sertifikasi Halal dan Antusiasme Pengusaha Kuliner

Marketing & Networking LPPOM Fatma Ranti mengatakan, saat ini banyak pengusaha restoran atau kafe yang mulai aware mengenai sertifikasi halal.
Tidak hanya untuk label halal yang disematkan, sertifikasi ini juga untuk memberikan nilai tambah pada restorannya.
“Kami liat brand-brand besar sudah aware, karena mereka tahu sertifikasi halal buat mereka untuk memberikan nilai tambah restoran tersebut,” kata Fatma.
Fatma mengatakan, meski mayoritas restoran-restoran yang ada itu mengeklaim halal pada produk makannya, tapi ada detail lain yang luput dari perhatian.
Kehalalan suatu makanan atau minuman, kata Fatma, tidak hanya dilihat dari bahan bakunya saja, tapi juga proses dan alat masak yang digunakan.
“Dampaknya ini lebih safety, konsumen nyaman ketika masuk ke restoran halal. Di Indonesia kan mayoritas muslim,” tuturnya.
Diakuinya, semenjak BPJPH mewajibkan seluruh sektor industri untuk tersertifikasi halal, banyak restoran yang melakukan pengajuan ke LPPOM.
“Persenannya saya nggak tahu, tapi semenjak regulasi ini naik registrasi dari fnb dan produk makanan yang daftar sertifikasi halal,” ungkapnya. (mcr27/jpnn)
Respons pengusaha restoran di Bandung soal Sertifikasi Wajib Halal yang dikeluarkan BPJPH.
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- Tokoh Desa Adat Jatiluwih Protes Keberadaan Restoran di Lahan Sengketa
- Pencinta Pedas Wajib Coba 3 Menu Spesial Ini di Sambal Bakar Indonesia
- Sentuhan Rasa Peranakan dari Batam Kini Hadir di Gading Serpong
- BPOM-BPJPH Temukan 9 Pangan Olahan Mengandung Babi, Ade Rezki Dorong Kolaborasi Pengawasan
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi