Seru! Debat Jokowi Vs Prabowo Menyerempet Presiden Sebelumnya

Seru! Debat Jokowi Vs Prabowo Menyerempet Presiden Sebelumnya
BERSALAMAN: Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersalaman saat debat kedua kontestan Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). Foto: Ricardo/JPNN.Com

Giliran Prabowo menjawab. Mantan Danjen Kopassus itu langsung memberikan kritikan keras. Dia menegaskan di sinilah letak permasalahannya karena melakukan deindustrialisasi. "Tidak ada strategi yang dijalankan pemerintah. Selama empat setengah tahun berkuasa kenapa izinkan impor," kata Prabowo.

Dia menyindir pemerintah yang tidak melakukan industrialisasi, tetapi hanya fokus infrastruktur. "Infrastruktur itu jangan-jangan mempermudah barang dari luar negeri masuk ke Indonesia, bukan barang Indonesia ke luar negeri," katanya.

Prabowo memandang perlu ada reorientasi strategi pembangunan, kebijakan tegas menghentikan aliran uang ke luar negeri, dan fokus membangun industri di segala bidang.

Dia setuju upaya Jokowi untuk melakukan hilirisasi. Hanya saja, dia mempertanyakan kenapa selama 4,5 tahun berkuasa Jokowi tidak melakukan itu. Bahkan, kata Prabowo, Jokowi izinkan menterinya untuk memberi izin komoditas asing masuk.

Sandiaga Uno menimpali bahwa kuncinya adalah kewirausahaan dan kepastian usaha. "Bersama Prabowo - Sandi pemerintah kuat, tegas dan berpihak kepada pengusaha nasional," jelasnya.

Dia mengatakan, perlu menghadirkan kepastian usaha dan hukum, sehingga investasi mengelola bahan mentah menjadi bahan jadi bisa terwujud.

Jokowi menjawab bahwa mengelola ekonomi makro dan mikro tentu berbeda. Menurut dia, dalam ekonomi makro, itu mengelola agregat produksi. Sisi permintaan dan penawaran harus dijaga. Kalau ekonomi mikro, hanya menjual dan membeli.

Nah, kata Jokowi, semua tidak semudah membalik telapak tangan. Semuanya memerlukan tahapan besar. "Itu yang saya kerjakan," tegasnya.

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan nomor urut 02, Prabowo Subianto terlibat perdebatan terkait strategi mempertahankan harga komoditas perkebunan dan perikanan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News