Serunya Bukber di Kunming

Serunya Bukber di Kunming
Dahlan Iskan.

Maka untuk bisa cepat tiba di tanah air akhirnya saya dapat tiket dengan jurusan muter-muter: dari Amerika mendarat di Hong Kong. Lalu terbang satu jam ke Hanoi (Vietnam).

Di Hanoi sempat mengikuti berita demo anti-Tiongkok. Yang akan diberi izin menambah lagi tiga special economic zone (SEZ). Dari 18 SEZ yang sudah ada. Dengan izin tanah 99 tahun.

Dari Hanoi terbang satu jam ke Kunming, Tiongkok. Nah, dari Kunming ini barulah saya dapat tiket pulang: Kunming –Xiamen–Jakarta.

Awalnya saya melihat ada pilihan lain: Hong Kong-Brunai-Surabaya. Bermalam di Brunai dulu. Gak masalah. Bisa langsung Surabaya.

Masih ada lima seat: aman. Saya mulai keluarkan dompet. Ambil kartu kredit. Siap membayar. Eh…. telat: dalam sekejap itu lima seat tadi lenyap.

Pilihan lain juga ada: Hong Kong-Manila-Jakarta. Bermalam satu malam di Manila. Tapi saya pilih yang ke Jakarta lewat Kunming-Xiamen itu.

Hanya saja saya juga harus bermalam di Kunming. Gak masalah. Lebih menarik Kunming daripada Manila. Saya bisa cari masjid di Kunming. Untuk buka puasa.

Saya sudah beberapa kali ikut berbuka puasa di kota-kota lain di Tiongkok. Tapi belum pernah di Kunming. Setiap ke Kunming selalu saja bukan di bulan puasa.

Saya tahu: tidak mudah cari tiket pulang. Dari Amerikanya sih mudah. Tapi setelah tiba di Asia akan sulit cari sambungan ke Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News