Sesmen Kemenkop UKM: Tuduhan Praktik Shadow Banking Perlu Bukti

Sesmen Kemenkop UKM: Tuduhan Praktik Shadow Banking Perlu Bukti
Sesmen Kemenkop UKM Prof Rully Indrawan. Foto: Humas Kemenkop UKM

Maka, sejak pertengahan April lalu, sebelum Ramadan, dalam pertemuan virtual dirinya mengajak agar KSP, yang memiliki nasabah dan cabang yang cukup banyak, untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat masyarakat resah, dan rugi secara material dan immaterial.

"Pada kesempatan itu hadir para pengurus 45 KSP yang tersebar di seluruh Indonesia", ungkap Prof Rully.

Prof Rully menambahkan, pertemuan itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap fenomena Ramadhan dan hari raya yang cenderung anggota mengambil simpanannya, juga sekaligus mengantisipasi dampak dari Covid-19 terhadap usaha koperasi, khususnya simpan pinjam.

Dengan demikian, Prof Rully menilai wajar kehawatiran yang disampaikan Stafsus tersebut. Situasi krisis seperti ini, sering dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mencatut nama koperasi, sebagaimana yang ditemukan oleh OJK, melalui tim waspada investasi, yang hampir seluruh yang terindikasi menyimpang adalah bukan koperasi, tetapi mereka menggunakan nama koperasi.

"Jelas koperasi dirugikan, maka suatu keharusan bagi seluruh komponen pelaku, peminat, pemerhati perkoperasian, untuk saling bahu membahu untuk menjaga marwah perkoperasian," pungkas Prof Rully.(ikl/jpnn)

Sesmen Kemenkop UKM Prof Rully Indrawan mengatakan bahawa tuduah praktik shadow banking perlu bukti.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News