Setahun Buron, Pendeta Ini Ternyata Sembunyi di Bekasi

Setahun Buron, Pendeta Ini Ternyata Sembunyi di Bekasi
Pendeta Andreas Josep Tarigan saat ditangkap dari kediamannya di Bekasi. Dia terlibat kasus pembunuhan, tahun 2016 lalu. Foto: Istimewa

jpnn.com, MEDAN - Polrestabes Medan akhirnya berhasil meringkus Pdt Andreas Josep Tarigan setelah hampir setahun menjadi buron.

Pria yang tersangkut kasus pembunuhan ini diciduk dari Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/9) pagi.

Pdt Andreas masuk daftar pencarian Polrestabes Medan, karena diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Tahan Ginting di Simpang Pantai Lubin Desa Namorih, Pancur Batu, Medan, Sumut.

Saat diamankan personel Satuan Reskrim Polrestabes Medan dibantu personel Mabes Polri dari rumahnya di Perumahan Taman Sakura, Blok L.1, Bekasi, pria yang disebut-sebut sebagai Ketua Klasis GBKP Jakarta – Bali ini sempat melawan.

Setelah menjalani pemeriksaan awal, dia akhirnya diboyong ke Bandara Halim Perdana Kusuma untuk diterbangkan menuju ke Polrestabes Medan.

Keberhasilan Polisi pun mendapat apresiasi dari keluarga korban. Pasalnya, selama ini, Pdt Andreas merasa seperti kebal hukum dan yakin tak mungkin ditangkap polisi. Keyakinannya terbilang masuk akal, mengingat dia memang memiliki relasi cukup kuat.

Proses penangkapan terhadap Pdt Andreas berlangsung alot. Sebelumnya, pada Minggu (17/9) pagi, petugas yang mendapat info kalau tersangka akan melakukan khotbah di salah satu gereja di Bekasi, berjaga-jaga sekaligus melakukan pengintaian.

Namun, meski telah diintai hingga Minggu malam, keberadaannya tak kelihatan di gereja dimaksud. Belakangan diketahui, jadwal khotbahnya dialihkan kepada pendeta lain.

Polrestabes Medan akhirnya berhasil meringkus Pdt Andreas Josep Tarigan setelah hampir setahun menjadi buron.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News