Setara Institute: Jangan Biarkan Ruang Publik Dikuasai Kelompok Intoleran
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Setara Institute Hendardi menilai, penyerangan terhadap Kapolsek Tangerang Kompol Effendi merupakan bentuk ancaman nyata kekerasan dan teror yang terjadi di ruang publik. Insiden itu juga membuktikan bahwa aksi teror dapat menyasar siapapun juga.
"Apalagi dari hasil identifikasi sementara, pelaku diduga berafiliasi atau simpatisan ISIS. Saya kira ini juga membuktikan radikalisme telah menyebar luas termasuk pada mereka yang masih sangat muda sekalipun, seperti SA (21) tahun," ujar Hendardi, Kamis (20/10).
Meski begitu, apapun motivasinya kata Hendardi, kekerasan terhadap aparat keamanan dan penegak hukum tidak pernah dapat dibenarkan.
"Saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Saya mendorong Polri untuk meningkatkan kewaspadaan berkelanjutan, tidak hanya sesekali atau sesaat setelah serangan terjadi," ujar Hendardi.
Hendardi mengemukakan pendapatnya, karena kebiasaan selama ini, kewaspadaan baru terlihat menguat pascaperistiwa saja. Stelah itu kemudian lengah.
"Jika benar pelaku terafiliasi ISIS, maka BNPT perlu terus menggencarkan dan memperluas jangkauan promosi pencegahan kekerasan ekstremis," ujar Hendardi.
Menurut Hendardi, proses deradikalisasi terhadap terpidana teroris adalah bagian tersendiri. Justru yang jauh lebih penting adalah memastikan ruang publik tidak dikuasai oleh kelompok pengusung intoleransi, radikalisme, dan kekerasan ekstremis. (gir/jpnn)
JAKARTA - Ketua Setara Institute Hendardi menilai, penyerangan terhadap Kapolsek Tangerang Kompol Effendi merupakan bentuk ancaman nyata kekerasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rayakan Hari Kartini, Seluruh Karyawan Juragan 99 Garment Berkebaya Sepekan
- Polda Banten Ungkap Kasus Perburuan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon
- Imigrasi Batam Sudah Terbitkan 27.820 Paspor pada Triwulan Satu 2024
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh
- Tekan Angka Perkawinan Anak, Waka MPR Lestari Moerdijat Mengajak Semua Pihak Terlibat
- Akademisi Minta Prabowo Membentuk Kementerian Urusan Papua