Setelah 20 Tahun Berkuasa, Erdogan Akhirnya Janjikan Kebangkitan Turki
jpnn.com, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjanjikan jalan menuju kebangkitan dan pertumbuhan Turki, ketika menyampaikan sambutan dalam upacara pelantikannya di kompleks kepresidenan, Ankara, pada Sabtu (3/5).
"Turki merintis jalan baru setelah pemungutan suara berakhir dan hasilnya diumumkan. 'Abad Turki' telah dimulai dan pintu pertumbuhan negara kita telah dibuka," ujar Erdogan dalam upacara yang dihadiri pejabat tinggi dari 81 negara.
Erdogan, yang sudah berkuasa sejak 2003, memenangi pemilu presiden Turki dengan 52,18 suara, sedangkan kandidat oposisi Kemal Kilicdaroglu mengantongi 47,82 suara.
Sebelumnya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang mengusung Erdogan dan sekutunya juga memenangi suara mayoritas di parlemen.
“Saya berharap misi mulia ini akan menguntungkan bangsa saya, yang baginya telah saya dedikasikan hidup saya, untuk semua bagian dari tanah air kita, dan untuk kemanusiaan. Saya berharap kita tidak akan mengecewakan bangsa kita tercinta yang mempercayai saya, serta partai dan aliansi saya," tutur Erdogan.
Setelah dilantik oleh parlemen Turki untuk masa jabatan ketiga sebagai presiden, Erdogan berjanji akan merangkul 85 juta populasi negara tersebut--tanpa melihat pandangan politik, asal, atau kepercayaan mereka
Dia menegaskan bahwa seluruh warga Turki harus bersatu karena negara itu membutuhkan persatuan dan solidaritas.
Ia juga bersumpah akan mengimplementasikan visi Turki sebagai republik selama lima tahun ke depan masa jabatannya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjanjikan jalan menuju kebangkitan dan pertumbuhan Turki
- Putin Menang Telak di Pilpres Rusia, Erdogan Menyambut Gembira
- Israel Susun Rencana Jahat Baru di Tepi Barat, Harus Dihentikan!
- Wahai Amerika Cs! Erdogan Sebut Kebijakan Kalian soal Israel Munafik
- Sosok Bule Meksiko Pelaku Penembakan WNA Turki yang Ditangkap di Nganjuk
- Penembakan WNA Turki, 4 Pelaku Bule Meksiko, Polisi Temukan Fakta Mencengangkan
- Seperti Indonesia, Erdogan Juga Kecewa atas Sikap PBB soal Gaza