Setelah Habib Rizieq Pulang, Situasi Jakarta seperti Mau Perang

Setelah Habib Rizieq Pulang, Situasi Jakarta seperti Mau Perang
Prof Jimly Asshiddiqie. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Prof Jimly Asshiddiqie menilai TNI sebaiknya tidak perlu terlibat dalam persoalan Habib Rizieq Shihab (HRS) yang baru pulang dari Arab Saudi.

Hal ini disampaikan Prof Jimly merespons hiruk pikuk pengerahan prajurit TNI oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman untuk mencopot baliho-baliho bergambar Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu di wilayah DKI Jakarta.

Menurut mantan ketua pertama Mahkamah Konstitusi (MK) itu, pengerahan TNI dalam mengatasi persoalan Habib Rizieq mengesankan situasi sudah seperti mau perang.

"Masalah HRS sebaiknya jangan diatasi kayak perang," kata Prof Jimly saat dihubungi jpnn.com, Jumat (20/11).

Untuk itu, tokoh asal Sumatera Selatan ini menyarankan agar TNI tidak perlu terlibat seperti yang terjadi beberapa hari terakhir.

Apalagi hanya untuk urusan baliho bergambar Habib Rizieq yang sebenarnya cukup ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Karena itu TNI tidak perlu melibatkan diri. Kalau urusan baliho sebaiknya digerakkan saja Satpol PP yang bekerja," pungkas Prof Jimly.

Sebelumnya Pangdam Jaya Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Dudung Abdurachman angkat bicara terkait viral video tentang pria berpakaian loreng mencopot baliho Habib Rizieq Shihab.

Prof Jimly Asshiddiqie komentari langkah Pangdam Mayjen TNI Dudung Abdurachman soal pencopotan baliho Habib Rizieq.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News