Setelah Inggris, Kini Prancis Sepakat Tampung 24.000 Pengungsi

jpnn.com - BERLIN - Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan, Paris bersedia menampung sebanyak 24.000 pengungsi dalam periode dua tahun kedepan. Sementara Jerman berjanji mengambil lebih banyak yakni sekitar 31,000 orang pada waktu yang sama.
Jumlah tersebut diungkapkan pemimpin Prancis itu, kemarin. Setelah persetujuan Prancis terhadap usulan Eropa untuk menampung sekitar 120.000 orang lagi pengungsi di wilayah Eropa.
Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker diharapkan mengumumkan proposal baru itu besok.
Pejabat Uni Eropa (EU) mengatakan, Juncker akan menyarankan menambahkan 120.000 pengungsi untuk dipindahkan, dari 40.000 pengungsi yang diusulkan komisi tersebut sebelum ini.
Namun, Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban mengatakan pada satu pertemuan duta asing kemarin bahwa rencana itu tidak seharusnya dibahas ketika perbatasan Uni Eropa masih tidak aman.
"Masalah kita adalah waktu. Selagi kita tidak dapat mempertahankan perbatasan Eropa, adalah tidak tepat untuk membicarakan tentang berapa banyak orang pengungsi yang kita akan ambil."
"Apakah menyelesaikan jika kita membagi 100.000 orang, sementara pada saat yang sama sebanyak jutaan lagi yang datang?," tanya Orban sebagaimana dilaporkan portal al-Jazeera.
Orban sebaliknya ingin Uni Eropa menyediakan dana ke Turki untuk memastikan pengungsi terus berada di negara itu, sambil mengklaim pengungsi datang ke wilayah tersebut hanya untuk menangguk keuntungan.
BERLIN - Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan, Paris bersedia menampung sebanyak 24.000 pengungsi dalam periode dua tahun kedepan. Sementara
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- 2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN