Setelah Ketidakpastian 10 Tahun, Pengungsi Bisa Mendapat Visa Permanen di Australia
"Saya tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata perubahan positif ini bagi kehidupan kami.
"Sekarang kami bisa mengatakan kami merasa diterima."
Parwana Rohani yang tiba di Australia ketika berusia 13 tahun mengatakan tidak bisa tidur ketika mendengar berita tersebut hari Minggu (12/02) malam.
"Saya bangun berkali-kali," katanya.
"Dan setiap kali, saya berpikir "wah, rasanya susah dipercaya ini terjadi."
Parwana dan keluarganya berhasil selamat setelah perahu yang membawa mereka kandas di dekat Christmas Island, hingga menewaskan dua orang dalam perahu tersebut.
Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah, Parwana digolongkan sebagai siswa asing ketika masuk ke universitas, sehingga harus membayar biaya kuliah tiga kali lipat dibandingkan mahasiswa lokal.
Bercita-cita menjadi pengacara hukum di bidang imigrasi, Parwana harus mengumpulkan uang dan membayar kuliah per unit, dan itu masih memberatkan bagi keuangan keluarganya.
Beberapa pengungsi di Perth yang saat ini memegang visa sementara mengatakan hampir tidak percaya kini bisa mengajukan visa tinggal tetap (PR) di Australia
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka