Setelah Kudeta, Tentara Mali Menjarah Isi Istana

Setelah Kudeta, Tentara Mali Menjarah Isi Istana
Setelah Kudeta, Tentara Mali Menjarah Isi Istana
"Kami mengecam keras aksi kudeta yang terjadi di Mali. Selalu ada solusi damai yang jauh lebih baik dan bertanggung jawab untuk mengakhiri krisis," tegas seorang juru bicara ECOWAS.

Namun, militer Mali membantah bahwa yang mereka lakukan itu adalah kudeta. Melalui Twitter, militer Mali menegaskan bahwa aksi mereka di istana kepresidenan itu hanyalah pemakzulan. "Tidak ada kudeta di Mali," terang militer dalam akunnya di situs mikrobloging itu. Pasca- kudeta, militer membekukan konstitusi yang berlaku dan membubarkan parlemen Mali.

CNRDR menyatakan bahwa aksi yang mereka lakukan kemarin merupakan puncak dari kekesalan mereka pada pemerintahan Toure. Mereka menilai, Toure dan jajaran pemerintahannya telah gagal meredam aksi separatisme di utara Mali. Sejak pertengahan Januari lalu, suku Tuareg di kawasan utara memberontak. Baku tembak dengan pasukan pemerintah pun memaksa ribuan warga mengungsi.

Militer Mali berdalih terpaksa melakukan kudeta untuk mengganti jajaran pemerintahan yang dianggap tak becus. Apalagi, sejumlah besar serdadu tewas ketika memerangi pemberontak Tuareg. Sayangnya, pasca-kudeta kemarin, militer justru melakukan aksi tak terpuji. Para serdadu Mali tertangkap kamera menjarah berbagai properti milik istana kepresidenan.

BAMAKO - Satu bulan menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Amadou Toumani Toure, Mali diguncang kudeta militer. Kemarin pagi (22/3), dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News