Setelah Lamaran, Anak dan Ibu yang Berboncengan Itu Tewas Ditabrak Bus

Sebelum Meregang Nyawa, Berhenti untuk Beli Sawo

Setelah Lamaran, Anak dan Ibu yang Berboncengan Itu Tewas Ditabrak Bus
DUKA: Suasana rumah duka di Desa Salam Kanci, Kecamatan Bandongan. Dua anggota keluarga tersebut menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Raya Wonosari, Jogjakarta, Minggu lalu (12/6). Foto: MUKHTAR LUTFI/Radar Semarang
Selama hampir 1,5 jam keluarga Sugiman berada di rumah calon besan. "Setelah ngobrol, kami memutuskan untuk pulang. Saat itu Emi (calon istri Uslam) mencium tangan adik saya dan tangan orang tua saya," jelasnya.

Dalam perjalanan pulang, setengah jam berselang, iring-iringan dua motor itu berhenti di daerah perbukitan Patuk, Gunungkidul. Mereka berhenti untuk membeli sawo. "Uslam pengin sawo," katanya.

Sejam kemudian, terjadilah musibah tersebut. Motor yang ditumpangi Uslam dan ibunya tiba-tiba ditabrak Bus Diana. "Saat kejadian, saya berada di depannya," tutur Yanto.  Insiden itu benar-benar membuat Yanto dan bapak mertuanya shock, kalut, serta panik. "Saya sempat melihat adik saya bergerak," ujarnya dengan suara bergetar.

Tidak disangka, adik ipar dan ibu mertuanya tersebut meninggal di tempat kejadian. Setelah disemayamkan di RSU Prof Dr Sardijot, dua jenazah tersebut akhirnya dipulangkan ke rumah duka. (jpnn/c11/c5/kum)

Kecelakaan yang melibatkan bus, mobil Kijang, dan tiga motor di Bantul, Jogja, Minggu siang lalu (12/6) membuat keinginan Uslamwalyati untuk segera


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News