Setelah Lamaran, Anak dan Ibu yang Berboncengan Itu Tewas Ditabrak Bus
Sebelum Meregang Nyawa, Berhenti untuk Beli Sawo
Selasa, 14 Juni 2011 – 08:08 WIB

DUKA: Suasana rumah duka di Desa Salam Kanci, Kecamatan Bandongan. Dua anggota keluarga tersebut menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Raya Wonosari, Jogjakarta, Minggu lalu (12/6). Foto: MUKHTAR LUTFI/Radar Semarang
Yang juga sama sekali tak menyangka atas musibah tersebut adalah keluarga Sugiman. Apalagi bulan depan dia menghelat pernikahan Uslam, anak bungsunya. Tapi, rencana itu tidak akan terlaksana selama-lamanya karena insiden kecelakaan tersebut.
Ratumiyanto, kakak ipar Uslam, menceritakan, kecelakaan itu terjadi setelah keluarga Sugiman pulang dari acara lamaran Uslam di Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Jogja. "Calon istri adik saya memang berasal dari Rongkop," kata Ratumiyanto.
Pria 35 tahun tersebut mengungkapkan, pagi sebelum kecelakaan, dirinya, Sugiman, Suraminah, dan Uslam berangkat ke Gunungkidul sekitar pukul 08.00 dengan dua motor. Ratumiyanto memboncengkan Sugiman dan Uslam memboncengkan Suraminah. Keluarga tersebut tiba di Gunungkidul pukul 11.30.
Di lokasi acara lamaran, pertemuan dua keluarga berlangsung gayeng. "Adik saya terus mengumbar senyum. Mungkin saking bahagianya," kata Yanto, panggilan akrab Ratumiyanto. Dirinya sama sekali tak menyangka senyum Uslam saat itu adalah senyum terakhir yang dia saksikan.
Kecelakaan yang melibatkan bus, mobil Kijang, dan tiga motor di Bantul, Jogja, Minggu siang lalu (12/6) membuat keinginan Uslamwalyati untuk segera
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu