Festival Setara Oktoberfest, Bebas Minum sampai Mabuk
Sabtu, 11 Juni 2011 – 08:08 WIB
LEWAT pabrik dan museum bir di Beer Street Qingdao, bisa disimak pertumbuhan kota tersebut hingga menjadi kota paling layak huni di Tiongkok. Berikut laporan wartawan Jawa Pos MUHAMMAD AMJAD yang baru kembali dari sana. --------------------
REPLIKA tiga kaleng bir raksasa yang menjulang di atas atap salah satu gedung itu sebenarnya sudah cukup mengabarkan identitas jalan kebanggaan Kota Qingdao, Tiongkok, tersebut. Itulah Beer Street atau yang oleh warga setempat lebih dikenal dengan nama Pi Jiu Jie.
Bir memang menjadi "jati diri" Qingdao yang paling dikenal. Sebab, di kota di Provinsi Shandong itulah berdiri pabrik bir tertua sekaligus terbesar di Tiongkok, Tsingtao Beer. Nah, gedung di bawah kaleng bir raksasa itu merupakan lokasi pabrik yang beroperasi mulai 1903 tersebut.
Pabrik itu didirikan orang-orang Jerman yang menduduki kota tersebut mulai akhir 1800-an hingga 1914. Ke sanalah sekarang mayoritas arus wisatawan ke Qingdao biasanya mengalir. Misalnya, siang yang panas akhir Mei lalu saat Jawa Pos berkesempatan berkunjung ke sana.
LEWAT pabrik dan museum bir di Beer Street Qingdao, bisa disimak pertumbuhan kota tersebut hingga menjadi kota paling layak huni di Tiongkok. Berikut
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor