Festival Setara Oktoberfest, Bebas Minum sampai Mabuk

Festival Setara Oktoberfest, Bebas Minum sampai Mabuk
BELUM MUSIM: Salah satu Bar di Jalan Dengzhou, yang terlihat lengang. Suasana bakal berbeda saat festival bir Internasional dimulai pada Juli- Agustus. Foto: Muhammad Amjad/Jawa Pos
LEWAT pabrik dan museum bir di Beer Street Qingdao, bisa disimak pertumbuhan kota tersebut hingga menjadi kota paling layak huni di Tiongkok. Berikut laporan wartawan Jawa Pos MUHAMMAD AMJAD yang baru kembali dari sana.

--------------------

REPLIKA tiga kaleng bir raksasa yang menjulang di atas atap salah satu gedung itu sebenarnya sudah cukup mengabarkan identitas jalan kebanggaan Kota Qingdao, Tiongkok, tersebut. Itulah Beer Street atau yang oleh warga setempat lebih dikenal dengan nama Pi Jiu Jie.

Bir memang menjadi "jati diri" Qingdao yang paling dikenal. Sebab, di kota di Provinsi Shandong itulah berdiri pabrik bir tertua sekaligus terbesar di Tiongkok, Tsingtao Beer. Nah, gedung di bawah kaleng bir raksasa itu merupakan lokasi pabrik yang beroperasi mulai 1903 tersebut.

Pabrik itu didirikan orang-orang Jerman yang menduduki kota tersebut mulai akhir 1800-an hingga 1914. Ke sanalah sekarang mayoritas arus wisatawan ke Qingdao biasanya mengalir. Misalnya, siang yang panas akhir Mei lalu saat Jawa Pos berkesempatan berkunjung ke sana.

LEWAT pabrik dan museum bir di Beer Street Qingdao, bisa disimak pertumbuhan kota tersebut hingga menjadi kota paling layak huni di Tiongkok. Berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News