Setelah Melahirkan, Bocah SD Korban Perkosaan itu Serius Hadapi Unas

Setelah Melahirkan, Bocah SD Korban Perkosaan itu Serius Hadapi Unas
Siska (kiri) dibimbing dua gurunya yang datang khusus untuk memberikan materi pelajaran di rumah Yayasan Embun Surabaya. Foto: Eko Priyono/Jawa Pos

Bukan hanya itu, anaknya ternyata juga alergi meminum susu hewani sehingga harus diberi susu nabati. ”Memang harganya lebih mahal sedikit,” ucap Rendra Oktavian, salah seorang aktivis yang menemani Siska.

Untuk membeli susu, aktivis di yayasan tersebut iuran. Satu kardus berisi 250 gram, hanya cukup untuk maksimal tiga hari. Padahal, takaran susu yang diberikan sudah lebih sedikit ketimbang yang dianjurkan di bungkusnya.

Tidak jarang, susu habis ketika tengah malam. Karena tidak bisa ditunda hingga esok, pengurus yayasan meminjam kepada siapa pun yang saat itu punya uang agar sang bayi tidak menangis.

Pakaian yang dikenakannya pun sumbangan dari aktivis yang selama ini merawatnya. ”Kalau kebesaran atau kekecilan, wajar lah. Memang bukan ukurannya,” ucap Rendra dilanjutkan tertawa.

Dia dan teman-temannya merasa sangat bersyukur karena Siska mengakui anak itu sebagai anaknya. Rasa sayang tersebut terlihat ketika ada yang menggoda anaknya dengan berpura-pura akan menjewer. Siska selalu berusaha membelanya dan mencegah agar guyonan jeweran itu tidak benar-benar dilakukan.

Ketika menimang, kadang Siska menasihati anaknya. Salah satu yang ditekankan adalah status sang anak.

”Kalau ditanya orang siapa bapakmu? Bilang bapakmu sudah mati,” kata Rendra menirukan ucapan Siska. Hal itu membuat orang yang melihatnya tertawa. Sebab, Siska mengatakan pesan itu tidak dengan perasaan emosi, tapi dengan nada khas anak-anak.

Pemandangan menggelikan terlihat ketika anaknya menangis pada tengah malam. Siska yang sedang pulas tidur pun terbangun untuk membuatkan susu. Meski sedang dibuatkan susu, sang bayi masih terus menangis. Secara refleks, Siska memarahi anaknya dengan sedikit kata-kata keras.

BOCAH perempuan korban pemerkosaan, Siska (nama samaran), telah melahirkan seorang anak laki-laki. Sembari belajar mengasuh anak, dia berusaha mengejar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News