Setelah Pertemuan di Bali, Biden Yakin China Cuma Menggertak soal Taiwan
jpnn.com, NUSA DUA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan pembicaraan selama tiga jam dengan Presiden China Xi Jinping di Bali, Senin (14/11).
Ini merupakan pertemuan langsung pertama mereka sejak Biden menjabat dan peluang yang tampaknya diharapkan kedua belah pihak akan mengarah pada peningkatan dalam hubungan yang memburuk dengan cepat.
Dalam konferensi pers setelah pertemuan, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia bicara secara terbuka dan jujur dengan Xi tentang berbagai isu yang dipertentangkan kedua pihak.
Dia meragukan akan ada invasi ke Taiwan dalam waktu dekat dan tampak berharap pesannya tentang menghindari konflik habis-habisan diterima.
Namun, presiden AS terus terang bahwa dia dan Xi gagal menyelesaikan serangkaian masalah yang telah membantu mendorong hubungan AS-China ke titik terendah dalam beberapa dekade.
“Saya tidak mengatakan ini adalah kumbaya, tetapi saya tidak percaya ada alasan untuk khawatir akan ada Perang Dingin yang baru,” kata dia dalam konferensi pers.
Biden memasuki pembicaraan hari Senin dengan harapan mendapat kesempatan untuk membahas hubungan bilateral terpenting dunia dengan Xi.
Dia menggambarkan Xi sebagai orang yang tidak terlalu konfrontatif, melainkan sosok yang berterus terang.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengadakan pembicaraan selama tiga jam dengan Presiden China Xi Jinping di Bali, Senin (14/11).
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat