Setnov Ditahan, Rekomendasi untuk Ridwan Kamil Digoyang
jpnn.com, JAKARTA - Rekomendasi DPP Partai Golkar yang mengusung duet Ridwan Kamil dengan Daniel Muttaqien untuk pilgub Jabar potensial berubah setelah Setya Novanto menjadi tahanan KPK.
Seperti diketahui, Golkar Jabar bergolak ketika Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar merekomendasikan pencalonan Emil-Daniel. Arus bawah partai beringin itu menolak.
Alasannya, mereka telah melakukan penjaringan calon dan mendapatkan nama Dedi Mulyadi. Dia adalah ketua DPD Partai Golkar Jabar.
Setelah peresmian rekomendasi duet Emil-Daniel, Dedi Mulyadi tidak pernah tampak datang ke DPP Partai Golkar.
Kemarin (20/11) Dedi tiba-tiba muncul di DPP Partai Golkar untuk menghadiri rapat tim pilkada. Di sela-sela rapat, bupati Purwakarta tersebut memunculkan wacana perlunya evaluasi atas rekomendasi DPP terkait calon yang diusung di pilkada. Evaluasi itu sekaligus dilakukan sebagai upaya pembenahan di Golkar.
”Ini harus dijadikan sebagai momentum bagi kita untuk melakukan pembenahan secepatnya. Tidak boleh lambat karena tahun depan sudah tahun politik,” katanya.
Dedi menyatakan, saat ini sudah ada Ketua Harian Nurdin Halid yang sesuai AD/ART bisa menjabat pelaksana tugas ketua umum Golkar.
Dedi berharap, dengan kepemimpinan yang baru, partai bisa membahas kebijakan baru terkait isu-isu strategis.
Setelah peresmian rekomendasi duet Ridwan Kamil-Daniel, Dedi Mulyadi tidak pernah tampak datang ke DPP Partai Golkar.
- Pengamat: Ahmed Zaki Cocok di Jakarta, Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar, Klop
- Ridwan Kamil Dianggap Jadi Faktor Penyebab Golkar Bakal Menang Pemilu di Jabar
- Real Count KPU: 3 Target Ridwan Kamil Terkabul, Termasuk soal Istri
- Ridwan Kamil Dianggap Berperan Menaikkan Suara Golkar di Pemilu 2024
- Angka Perolehan Suara di TPS Ridwan Kamil Mengejutkan
- Saan Optimistis Anies-Muhaimin Menang di Jabar Meski Ada Ridwan Kamil