Setuju BTP
Oleh Dahlan Iskan
.jpeg)
Belum tentu para direktur di bawahnya itu loyal pada dirut. Bisa jadi di antara direktur itu suka nyelonong sendiri ke kementerian BUMN –seperti yang dikeluhkan BTP. Tanpa sepengetahuan dirut.
Bisa juga di antara direktur itu yang punya backing tokoh politik.
Saya pernah memberi posisi sentral pada semua dirut BUMN. Saya ajak dirut terpilih, untuk rundingan: siapa saja direksi yang layak diangkat. Agar kompak. Agar menjadi satu tim yang unggul.
Saya larang para direktur ke kementerian BUMN –tanpa penugasan dari dirut. Saya larang pejabat kementerian BUMN memanggil direktur tanpa seizin dirut.
Bahkan saya minta agar dirut mau lapor kalau ada komisaris yang menghambat program direksi. Sebab bukan hanya direksi yang kadang punya kepentingan sendiri. Pun para komisaris.
Namun itulah BUMN. Tidak ada kebijakan yang bisa berjalan untuk jangka yang panjang. Selalu saja ada kebijakan baru setelah itu.
Posisi dirut pun sama dengan komut: sama-sama kejepit.
Pokoknya energi seorang direktur utama di BUMN itu lebih banyak habis bukan untuk mencari cara memajukan perusahaan.
BTP kini sudah menjadi "orang dalam" BUMN. Posisinya bisa dibilang menentukan, bisa dibilang kejepit.
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- May Day, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Daftarnya
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Liburan Wu-Yi