Setuju Jika Jamu Diujicobakan pada Pasien COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet?

Setuju Jika Jamu Diujicobakan pada Pasien COVID-19 di RS Darurat Wisma Atlet?
Petugas mempersiapkan alat medis di RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran. Foto: Antara/Galih Pradipta

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah produk herbal maupun jamu asli buatan Indonesia akan diujicobakan kepada pasien positif coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang menjalani perawatan di RS Darurat Wisma Atlet, Jakarta Pusat.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (27/4).

Forum yang berlangsung secara virtual itu juga diikuti pengurus Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, dan Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman membahas kondisi aktual terkait dampak COVID-19.

“Jamu kita memang secara klinis belum diuji untuk COVID-19. Karena apa, karena belum ada kesempatan untuk dipakai pasien COVID-19 di rumah sakit," kata Inggrid.

Oleh karena itu, katanya, data yang ada sekarang masih sebatas testimoni yang diberitakan media massa. Yakni pengakuan penderita COVID-19 yang mengaku sembuh dari virus mematikan itu setelah mengonsumsi jamu ataupun herbal.

"Ada testimoni dari WNI yang ada di luar maupun di Indonesia. Ada juga testimoni yang menyatakan dia tercegah terkena COVID-19 walaupun anggota keluarganya menderita (dinyatakan positif, red),” sebut Inggrid.

Menurut Inggrid, untuk memastikan khasiat jamu dan herbal terhadap pasian COVID-19 itu perlu uji klinis. PDPOTJI pun menjalin kerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Kalbe Farma.

“Memang berencana uji klinik di Wisma Atlet terhadap beberapa jamu atau herbal produksi Kimia Farma. Jadi jamu atau herbal yang melalui penelitian infintro atau prakinilis sudah terbukti meningkatkan imunitas tubuh," jelas Inggrid.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania menyatakan, sampai saat ini belum ada uji klinis jamu atau herbal terhadap penderita COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News