Setya Novanto Segera Lengser dari Golkar

Setya Novanto Segera Lengser dari Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (tengah) bersama Nurdin Halid (kiri) dan Sekjen Golkar Idrus Marham/. Foto JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar (Wasekjen) Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menuturkan, desakan Munaslub terkait status terkini dari sang ketua umum Setya Novanto (tahanan KPK) harus segera dibahas.

"Kami masih belum rapat secara khusus terkait dengan perkembangan mutakhir Partai Golkar dalam menyikapi peristiwa yang terjadi dengan Ketua Umum. Karena itu, desakan atau seruan misalnya dari Pak JK ke lainnya ya memang harus dibicarakan, harus dibahas," kata Ace seperti dikutip dari Indopos, Sabtu (18/11).

Anggota komisi II DPR RI itu tidak menutup kemungkinan Golkar akan membahas usulan-usulan tersebut. Walaupun, sejatinya sampai hari ini partai berlambang pohon beringin itu belum memberikan putusan akhir terkait dengan pengadaan Munaslub.

"Jadi menurut saya karena ini belum sikap resmi partai ya, ya memang harusnya dimungkinkan untuk dibahas dan itu tidak menutup kemungkinan untuk dibahas di internal partai," ujarnya.

Dia menjelaskan, mekanisme pengadaan Munaslub harus melihat pada tiga aspek perkembangan situasi terkini Novanto. Pertama, kondisi Papa Novanto (julukan Setnov) paska kecelakaan. Kedua, proses hukum Novanto yang sedang bergulir. Ketiga, imbauan dari beberapa pihak yang berkaitan dengan kasus tersebut. Proses Munaslub juga harus dilaksanakan secara objektif.

"Jadi maksud saya sekarang kami harus melihat segi objektifnya bahwa ketua umum sedang mengalami peristiwa ini kan. Yang kedua saya mendapatkan informasi bahwa ketua umum sedang melakukan upaya hukum, begitu ya. Nah ini semua kan harus dilihat, harus dikaitkan gitu," tegasnya.

Sementara politikus Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan ketua harian Nurdin Halid untuk segera menggelar rapat pleno. Hal ini penting, kondisi Golkar harus diselamatkan apalagi tahun depan sudah harus menghadapi pilkada serentak 2018.

"Saya sudah koordinasi dengan Nurdin, dia kan sekarang lagi di Sulawesi deklarasi (Pilgub Sulsel, red). Setelah itu balik, baru kami bicara yang kemungkinan Minggu depan. Kemungkinan pleno hari Selasa," kata Yorrys saat dihubungi, Jumat (17/11).

Yorrys Raweyai meyakini pelengseran Setya Novanto segera dilakukan demi kepentingan Partai Golkar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News